Jakarta: Polda Metro Jaya melibatkan Interpol dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengungkap jaringan warga negara asing pembobol dana nasabah dengan metode penggandaan kartu ATM alias skimming. Polisi menyelidiki jaringan lain dari komplotan yang sudah ditangkap.
“Karena enggak cuma dalam cash yang akan diselidiki tapi ditransfer juga,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di area car free day, Jakarta, Minggu, 18 Maret 2018.
Menurut dia, saat ini, penyidik dari Polda Metro Jaya masih bekerja di lapangan. Setelah dapat hasil penyelidikan, pihaknya akan mengembangkan kasus. “Ada beberapa kita lakukan penangkapan. Masih kita lakukan. Tunggu saja,” kata Argo.
Argo pun mengimbau masyarakat agar waspada ketika bertransaksi di ATM. "Informasi Bank Indonesia kemarin, bagi masyarakat yang mengalami skimming segera dilaporkan dan kemudian datanya akan diganti,” tutur Argo.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya meringkus empat warga asing dan satu wanita warga negara Indonesia (WNI). Kelimanya ditangkap lantaran pencurian data elektronik nasabah di mesin ATM.
"Tiga orang warga negara Rumania dan satu orang kewarganegaraan Hungaria," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta, Sabtu, 17 Maret 2018.
Baca: Polisi Tangkap 4 WNA Pembobol ATM dengan Cara Skimming
Keempat WNA berinisial FH asal Hungaria, I, RL dan ASC asal Rumania. Sementara itu, WNI berinisial MK.
Para tersangka beroperasi di Indonesia sejak Juli 2017. Mereka memasang alat skimmer di berbagai mesin ATM di sekitar wilayah Bali dan Jogja.
Data nasabah yang terekam di mesin skimmer kemudian digandakan di kartu ATM kosong. Kartu ATM duplikasi itu lalu digunakan tersangka untuk menguras saldo korban.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/MkMMzDwk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Polda Metro Jaya melibatkan Interpol dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengungkap jaringan warga negara asing pembobol dana nasabah dengan metode penggandaan kartu ATM alias
skimming. Polisi menyelidiki jaringan lain dari komplotan yang sudah ditangkap.
“Karena enggak cuma dalam
cash yang akan diselidiki tapi ditransfer juga,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di area
car free day, Jakarta, Minggu, 18 Maret 2018.
Menurut dia, saat ini, penyidik dari Polda Metro Jaya masih bekerja di lapangan. Setelah dapat hasil penyelidikan, pihaknya akan mengembangkan kasus. “Ada beberapa kita lakukan penangkapan. Masih kita lakukan. Tunggu saja,” kata Argo.
Argo pun mengimbau masyarakat agar waspada ketika bertransaksi di ATM. "Informasi Bank Indonesia kemarin, bagi masyarakat yang mengalami
skimming segera dilaporkan dan kemudian datanya akan diganti,” tutur Argo.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya meringkus empat warga asing dan satu wanita warga negara Indonesia (WNI). Kelimanya ditangkap lantaran pencurian data elektronik nasabah di mesin ATM.
"Tiga orang warga negara Rumania dan satu orang kewarganegaraan Hungaria," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta, Sabtu, 17 Maret 2018.
Baca: Polisi Tangkap 4 WNA Pembobol ATM dengan Cara Skimming
Keempat WNA berinisial FH asal Hungaria, I, RL dan ASC asal Rumania. Sementara itu, WNI berinisial MK.
Para tersangka beroperasi di Indonesia sejak Juli 2017. Mereka memasang alat
skimmer di berbagai mesin ATM di sekitar wilayah Bali dan Jogja.
Data nasabah yang terekam di mesin
skimmer kemudian digandakan di kartu ATM kosong. Kartu ATM duplikasi itu lalu digunakan tersangka untuk menguras saldo korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)