Rehabilitasi Gagal Bukan Tanggung Jawab BNN

Jakarta: Sejumlah pengguna narkoba yang telah menjalani masa rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional (BNN) kerap mengulang perbuatannya. BNN pun mengaku lepas tangan jika pengguna tak berhasil bertobat. "Orang kalau sudah keluar (selesai rehabilitasi) itu sudah sembuh. Jadi yang menjadi tugas setelah keluar adalah keluarga melakukan pendampingan," kata Kabag Humas BNN Kombes Sulistyo Pudjo kepada Medcom.id, di Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2019.  Dia menyebut metode rehabilitasi di BNN sudah tepat dan sesuai. Namun selain pemerintah, ada pihak lain seperti keluarga yang harus menjaga mantan pengguna agar tak kembali tergiur menggunakan obat terlarang. "Harus masuk pada lingkungan yang lebih sehat. Kalau lingkungannya pemakai, ya dia pakai lagi," lanjut Pudjo. Baca juga: BNN: Narkoba Stimulan Palsu Sulistyo mengatakan pihaknya tak jarang merehabilitasi kembali pengguna narkoba yang sama. Hal seperti ini, kata dia, lantaran sistem pendukung seperti lingkungan dan keluarga selepas masa rehabilitasi tak bekerja optimal. "Jadi bukan badannya saja yang harus diubah, tapi lingkungannya juga mesti sembuh dan sehat. Jadi itulah perlunya keluarga yang kuat, kawan yang baik," imbuhnya. Ia menambahkan berdasarkan catatan BNN, sedikitnya ada dua dua golongan besar pengguna narkoba di Indonesia. Pertama kalangan pekerja, kedua pelajar. "Survei 2018, 2,1 persen pekerja di 13 provinsi pakai narkoba. Tapi yang mengejutkan 3,2 persen pengguna masih pelajar. Pelajar jauh lebih tinggi. Artinya remaja rentan sekali di-eksplore para pengedar," pungkasnya. Baca juga: Artis Bukan Buruan BNN