medcom.id, Jakarta: Hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar diduga menerima suap dari pengusaha impor daging Basuki Hariman. Patrialis diduga disuap terkait uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi), Thomas Sembiring, mengatakan, bila uji materi dikabulkan pedagang dan importir diuntungkan. Sebab mereka bakal bebas mengimpor daeging sapi dari berbagai negara.
Saat ini Indonesia menggunakan pendekatan zone base buat impor sapi. Hal itu yang digugat komunitas peternakan lewat MK. Mereka ingin Indonesia kembali menggunakan country base, seperti diatur dalam UU Peternakan dan Kesehatan Hewan yang lama: UU No 18 Tahun 2009.
"Yang jadi permasalahan (zone base), cuma Bulog yang bisa impor," kata Thomas kepada Metrotvnews.com, Kamis 2 Februari 2017.
Basuki diduga menyuap Patrialis agar perusahaan impor miliknya bisa mendulang keuntungan lebih banyak jika impor kembali menggunakan pendekatan country base.
Basuki selama ini mengimpor sapi dan daging dari Australia yang harganya lebih mahal. Australia merupakan negara yang bebas penyakit mulut dan kuku. Bisnis Basuki terganggu setelah pemerintah membolehkan Bulog impor daging dari India yang belum bebas PMK. Harga daging dari India murah.
Thomas mengklaim, Aspidi tidak terganggu dengan mekanisme yang dipakai. Sebab, importir daging sangat tergantung kepada kebijakan negara. Berbeda jika dilihat dari sisi peternak.
Menurut Thomas, peternak lokal adalah kelompok yang paling merana dengan penggunaan zone base. Alasannya, harga daging impor yang murah membuat mereka tidak bisa bersaing.
Alasan kedua, peternak lokal yang paling merugi jika ada penyakit. Jika penyakit menyebar dan kebijakan pemusnahan ternak keluar, peternak tidak mendapat ganti rugi.
“Bila kebijakan vaksinasi yang dikeluarkan, mau enggak mau harus beli vaksin dari negara asal penyakitnya, karena variannya beda," kata Thomas.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ybJyROmN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar diduga menerima suap dari pengusaha impor daging Basuki Hariman. Patrialis diduga disuap terkait uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi), Thomas Sembiring, mengatakan, bila uji materi dikabulkan pedagang dan importir diuntungkan. Sebab mereka bakal bebas mengimpor daeging sapi dari berbagai negara.
Saat ini Indonesia menggunakan pendekatan
zone base buat impor sapi. Hal itu yang digugat komunitas peternakan lewat MK. Mereka ingin Indonesia kembali menggunakan
country base, seperti diatur dalam UU Peternakan dan Kesehatan Hewan yang lama: UU No 18 Tahun 2009.
"Yang jadi permasalahan (zone base), cuma Bulog yang bisa impor," kata Thomas kepada Metrotvnews.com, Kamis 2 Februari 2017.
Basuki diduga menyuap Patrialis agar perusahaan impor miliknya bisa mendulang keuntungan lebih banyak jika impor kembali menggunakan pendekatan
country base.
Basuki selama ini mengimpor sapi dan daging dari Australia yang harganya lebih mahal. Australia merupakan negara yang bebas penyakit mulut dan kuku. Bisnis Basuki terganggu setelah pemerintah membolehkan Bulog impor daging dari India yang belum bebas PMK. Harga daging dari India murah.
Thomas mengklaim, Aspidi tidak terganggu dengan mekanisme yang dipakai. Sebab, importir daging sangat tergantung kepada kebijakan negara. Berbeda jika dilihat dari sisi peternak.
Menurut Thomas, peternak lokal adalah kelompok yang paling merana dengan penggunaan
zone base. Alasannya, harga daging impor yang murah membuat mereka tidak bisa bersaing.
Alasan kedua, peternak lokal yang paling merugi jika ada penyakit. Jika penyakit menyebar dan kebijakan pemusnahan ternak keluar, peternak tidak mendapat ganti rugi.
“Bila kebijakan vaksinasi yang dikeluarkan, mau enggak mau harus beli vaksin dari negara asal penyakitnya, karena variannya beda," kata Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)