Jakarta: Mabes Polri belum melakukan langkah hukum terhadap akun Twitter @bjorkanism. Akun itu mengeklaim telah meretas data-data terkait kependudukan Indonesia, termasuk surat menyurat milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan surat Badan Intelijen Negara (BIN).
"Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) masih menunggu laporan dan monitor," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada Medcom.id, Senin, 12 September 2022.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah juga menyatakan hal yang sama. Polri belum melakukan tindakan dan mempersilakan bertanya langsung ke instansi-instansi yang diduga menjadi korban peretasan.
"Enggak ada (tindakan). Silakan langsung ke instansi itu masing-masing ya," ujar Nurul di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Begitu pula terkait potensi membuka kembali kasus pembunuhan Munir, aktivis HAM yang tewas di pesawat pada 7 September 2004 bila terdapat bukti baru. Peretas bernama Bjorka itu juga mengungkap fakta-fakta di balik kematian Munir.
"Belum ada informasi, kalau ada informasi pasti kita informasikan. Oke," ungkap Nurul.
Peretas Bjorka menjadi trending topic, Minggu, 11 September 2022. Hal ini menyusul cuitannya yang membongkar rahasia negara sejak beberapa hari terakhir.
Akun itu mengklaim telah meretas sejumlah dokumen surat menyurat Presiden Joko Widodo. Sang peretas mengeklaim data-data yang diretas salah satunya surat rahasia.
Sejumlah dokumen surat menyurat yang diduga milik Presiden Joko Widodo diretas oleh akun Bjorka di dalam laman Breachforums, Jumat, 9 September 2022. Pengunggah memberikan contoh dokumen yang diretas. Salah satu dokumen surat yang diunggah diduga berasal dari BIN.
Secara keseluruhan, dokumen yang diunggah antara 2019-2021. Hacker tersebut menjelaskan bahwa telah mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 Mb dalam bentuk data terkompres.
Bjorka juga sempat menulis cuitan tentang sosok terduga pembunuh aktivis HAM, Munir. Bjorka menyinggung satu nama yakni Muchdi Purwopranjono. Menurut Bjorka nama tersebut saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
"Siapa yang membunuh Munir? Saya akan memberikan kalian nama jika kalian bertanya siapa yang berada di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya," tulis Bjorka dikutip dari akun Twitter @bjorkanism, Minggu, 11 September 2022.
Belum diketahui siapa sosok Bjorka. Namun, dia mengaku warga Polandia dan punya teman orang Indonesia di Polandia.
Jakarta: Mabes Polri belum melakukan langkah hukum terhadap akun Twitter @
bjorkanism. Akun itu mengeklaim telah
meretas data-data terkait kependudukan Indonesia, termasuk surat menyurat milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan surat Badan Intelijen Negara (
BIN).
"Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) masih menunggu laporan dan monitor," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada Medcom.id, Senin, 12 September 2022.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah juga menyatakan hal yang sama. Polri belum melakukan tindakan dan mempersilakan bertanya langsung ke instansi-instansi yang diduga menjadi korban peretasan.
"Enggak ada (tindakan). Silakan langsung ke instansi itu masing-masing ya," ujar Nurul di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Begitu pula terkait potensi membuka kembali kasus pembunuhan Munir, aktivis HAM yang tewas di pesawat pada 7 September 2004 bila terdapat bukti baru. Peretas bernama Bjorka itu juga mengungkap fakta-fakta di balik kematian Munir.
"Belum ada informasi, kalau ada informasi pasti kita informasikan. Oke," ungkap Nurul.
Peretas Bjorka menjadi
trending topic, Minggu, 11 September 2022. Hal ini menyusul cuitannya yang membongkar rahasia negara sejak beberapa hari terakhir.
Akun itu mengklaim telah meretas sejumlah dokumen surat menyurat Presiden Joko Widodo. Sang peretas mengeklaim data-data yang diretas salah satunya surat rahasia.
Sejumlah dokumen surat menyurat yang diduga milik Presiden Joko Widodo diretas oleh akun Bjorka di dalam laman Breachforums, Jumat, 9 September 2022. Pengunggah memberikan contoh dokumen yang diretas. Salah satu dokumen surat yang diunggah diduga berasal dari BIN.
Secara keseluruhan, dokumen yang diunggah antara 2019-2021. Hacker tersebut menjelaskan bahwa telah mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 Mb dalam bentuk data terkompres.
Bjorka juga sempat menulis cuitan tentang sosok terduga pembunuh aktivis HAM, Munir. Bjorka menyinggung satu nama yakni Muchdi Purwopranjono. Menurut Bjorka nama tersebut saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
"Siapa yang membunuh Munir? Saya akan memberikan kalian nama jika kalian bertanya siapa yang berada di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya," tulis Bjorka dikutip dari akun Twitter @bjorkanism, Minggu, 11 September 2022.
Belum diketahui siapa sosok Bjorka. Namun, dia mengaku warga Polandia dan punya teman orang Indonesia di Polandia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)