Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta Polri menghilangkan friksi di tubuh lembaga penegak hukum ini. Ini penting jika memang Polri ingin kembali bangkit.
"Satu-satunya jalan kalau Polri ingin bangkit, ya harus konsolidasi internal, hilangkan friksi-friksi," kata Mahfud, usai menghadiri Dies Natalis Ke-65 Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu, 15 Oktober 2022.
Menurut dia, Polri harus mulai bersatu dalam perbedaan masa lalu untuk bersatu ke masa depan.
"Itu kalau Polri mau bagus, kalau enggak ya susah," ungkapnya.
Berkaitan dengan dugaan kasus narkoba yang menyeret Irjen Teddy Minahasa, Mahfud menyebut hal tersebut sebagai tragedi baru yang dialami Polri. Ia meminta Polri berbenah diri dan betul-betul menata diri.
"Harus sadar informasi tidak bisa ditutupi, media sosial yang begitu masif. Tidak bisa lagi kita melakukan sesuatu kemudian bersembunyi," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan Irjen Pol Teddy Minahasa (TM) diduga terlibat dalam kasus peredaran narkoba yang diselidiki Polda Metro Jaya. Listyo menjelaskan keterlibatan Teddy Minahasa diketahui dari penyidikan jaringan narkoba yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya.
Penyidikan itu berdasarkan laporan masyarakat, dilakukan pendalaman, ditangkap tiga warga sipil. Dari situ dilakukan pengembangan ternyata terdapat keterlibatan anggota Polisi berpangkat bripka dan kompol dengan jabatan kapolsek.
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta
Polri menghilangkan friksi di tubuh lembaga penegak hukum ini. Ini penting jika memang Polri ingin kembali bangkit.
"Satu-satunya jalan kalau Polri ingin bangkit, ya harus konsolidasi internal, hilangkan friksi-friksi," kata Mahfud, usai menghadiri Dies Natalis Ke-65 Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu, 15 Oktober 2022.
Menurut dia, Polri harus mulai bersatu dalam perbedaan masa lalu untuk bersatu ke masa depan.
"Itu kalau Polri mau bagus, kalau enggak ya susah," ungkapnya.
Berkaitan dengan dugaan kasus narkoba yang menyeret Irjen Teddy Minahasa, Mahfud menyebut hal tersebut sebagai tragedi baru yang dialami
Polri. Ia meminta Polri berbenah diri dan betul-betul menata diri.
"Harus sadar informasi tidak bisa ditutupi, media sosial yang begitu masif. Tidak bisa lagi kita melakukan sesuatu kemudian bersembunyi," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo menyebutkan Irjen Pol Teddy Minahasa (TM) diduga terlibat dalam kasus peredaran narkoba yang diselidiki Polda Metro Jaya. Listyo menjelaskan keterlibatan Teddy Minahasa diketahui dari penyidikan jaringan narkoba yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya.
Penyidikan itu berdasarkan laporan masyarakat, dilakukan pendalaman, ditangkap tiga warga sipil. Dari situ dilakukan pengembangan ternyata terdapat keterlibatan anggota Polisi berpangkat bripka dan kompol dengan jabatan kapolsek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)