Ilustrasi Jalan Tol Cikampek/MI/Ramdani
Ilustrasi Jalan Tol Cikampek/MI/Ramdani

Pembangunan Tol MBZ, Pemenang Proyek Ditetapkan Atas Usulan Panitia

M Sholahadhin Azhar • 02 Juli 2024 23:29
Jakarta: Eks Direktur Utama PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono membantah mengarahkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dengan PT Acset Indonusa Tbk (Acset) (KSO Waskita-Acset) sebagai pemenang lelang proyek pembangunan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated atau Tol Layang Mohamed bin Zayed (MBZ). Hal itu diungkap di persidangan. 
 
"Tidak ada arahan untuk memenangkan KSO Waskita-Acset. Pemenang lelang ditetapkan atas usulan panitia dengan mempertimbangkan proses administratif dan teknis. Di sana diputuskan bahwa KSO Waskita Acset kompetitif," ungkap Djoko dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2024.
 
Djoko menjelaskan proses lelang proyek pembangunan Tol MBZ diserahkan ke panitia lelang. JJC, kata dia, telah membentuk panitia pelelangan yang diketuai Yudhi Mahyudin. Penunjukan panitia ini berdasarkan usulan dari PT Jasa Marga Tbk. 
 
Baca: Jalan Tol Trans Sumatra Tahap I Dibidik Rampung Tahun Ini

Djoko selaku Dirut JJC hanya memberikan hak right to match kepada KSO Waskita-Acset. Hak tersebut diberikan kepada badan usaha proyek kerja sama untuk melakukan perubahan penyesuaian penawaran dengan penawar terendah. Hal tersebut dimungkinkan apabila berdasarkan hasil pelelangan umum terdapat badan usaha lain yang mengajukan penawaran lebih baik.

"Kami waktu itu melakukan pelelangan dengan right to match supaya bisa menjaring harga yang lebih baik. " jawab Djoko.
 
Namun, hak right to match tersebut tidak digunakan oleh KSO Waskita-Acset. Ketua Panitia Lelang JJC  Yudhi Mahyudin dalam kesaksiannya menegaskan hal tersebut. 
 
Menurutnya, ada tiga calon kontraktor yang lolos administratif dan teknis untuk mengerjakan proyek tol MBZ ini. Namun, KSO Waskita-Acset unggul dengan harga yang lebih miring. 
 
"KSO Waskita-Acset punya hak right to match dalam lelang. Namun, harga Waskita-Acset paling rendah. Jadi, tidak ada right to match," kata Yudi. 
 
Dalam proses pembangunan Tol MBZ, JJC, Djoko Dwijono mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk menjadikan proyek tersebut cepat selesai dan efisien. Proyek tol layang terpanjang ini ditargetkan selesai 2 tahun sejak dimulai pada 2017.
 
Dalam sidang pada 15 Mei 2024 lalu, misalnya, terungkap bahwa Djoko pernah menolak klaim senilai Rp1,4 triliun dari KSO Waskita-Acset selaku kontraktor proyek. Hal ini diungkap Sugiharto, Vice President Infrastruktur II PT Waskita Karya periode Maret 2019-Maret 2021. Sugiharto bilang, klaim tersebut tidak disetujui karena tidak adanya instruksi dari JJC.
 
Berdasarkan arahan dari Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, konstruksi tol diubah dari beton ke baja. Selain untuk menghidupkan industri baja nasional, perubahan yang telah disetujui oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ini juga ditujukan agar pengerjaan konstruksi menjadi lebih cepat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan