medcom.id, Jakarta: Polisi akan membuka mata lebar-lebar terhadap rumah toko (ruko). Hal ini menyusul terbongkarnya pesta homoseks di dalam ruko yang dijadikan gimnasium di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Kita akan tingkatkan pengawasan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 22 Mei 2017.
Menurut dia, memang tak bisa dipungkiri ruko kerap dijadikan lokasi praktik perbuatan melawan hukum. Itu terlihat pada kasus narkoba, pembuatan obat palsu, dan penyimpanan barang terlarang.
Martinus memaparkan, para reserse akan memetakan wilayah yang menjadi perhatian bagi Polri. Hal ini akan menjadi arahan bagi Bhayangkara Pembina Kamtibmas (Bhabinkamtibmas) dan intel untuk bisa memperoleh data yang akurat dalam memantau ruko-ruko.
Baca: Penutupan Gimnasium Esek-esek di Tangan Pemprov
"Kami mengandalkan info yang bisa dihimpun dari masyarakat melalui Bhabinkamtibmas kami, melalui reserse yang ada," jelas dia.
Sementara itu, ruko yang dipakai sebagai tempat prostitusi sesama jenis di Kelapa Gading diketahui telah beroperasi hampir dua tahun. Bangunan itu dibentuk menjadi gimnasium untuk menutupi operasi bisnis bejat tersebut.
Baca: Penari Striptis di Atlantis Jaya Dibayar Rp1,4 Juta
"Ini dikamuflase, tempat yang hanya member yang bisa masuk. Masuknya Rp185 ribu. Itu sehari-hari tempat gudang," jelas Martinus.
medcom.id, Jakarta: Polisi akan membuka mata lebar-lebar terhadap rumah toko (ruko). Hal ini menyusul terbongkarnya pesta homoseks di dalam ruko yang dijadikan gimnasium di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Kita akan tingkatkan pengawasan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 22 Mei 2017.
Menurut dia, memang tak bisa dipungkiri ruko kerap dijadikan lokasi praktik perbuatan melawan hukum. Itu terlihat pada kasus narkoba, pembuatan obat palsu, dan penyimpanan barang terlarang.
Martinus memaparkan, para reserse akan memetakan wilayah yang menjadi perhatian bagi Polri. Hal ini akan menjadi arahan bagi Bhayangkara Pembina Kamtibmas (Bhabinkamtibmas) dan intel untuk bisa memperoleh data yang akurat dalam memantau ruko-ruko.
Baca: Penutupan Gimnasium Esek-esek di Tangan Pemprov
"Kami mengandalkan info yang bisa dihimpun dari masyarakat melalui Bhabinkamtibmas kami, melalui reserse yang ada," jelas dia.
Sementara itu, ruko yang dipakai sebagai tempat prostitusi sesama jenis di Kelapa Gading diketahui telah beroperasi hampir dua tahun. Bangunan itu dibentuk menjadi gimnasium untuk menutupi operasi bisnis bejat tersebut.
Baca: Penari Striptis di Atlantis Jaya Dibayar Rp1,4 Juta
"Ini dikamuflase, tempat yang hanya
member yang bisa masuk. Masuknya Rp185 ribu. Itu sehari-hari tempat gudang," jelas Martinus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
