medcom.id, Jakarta: Muhammad Hidayat Situmorang mengaku siap dipertemukan dengan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, dirinya siap berhadapan dengan Kaesang hingga pengadilan.
"Siap, enggak ada masalah, saya siap malah sampai ke pengadilan," kata Hidayat saat ditemui di kediamannya di Jalan Palem V Perumnas I Jakasampurna, Bekasi Barat, Rabu 5 Juli 2017.
Menurut dia, pengadilan tempat membuktikan kebenaran dari sebuah perkara. "Di pengadilan itulah nanti yang akan jadi sebuah pembuktian yang akan memastikan semua pihak," ujar dia.
Di sisi lain, Hidayat menyinggung maraknya ujaran kebencian di media sosial, yang setiap saat, postingan bernada SARA cukup mudah ditemui di berbagai jejaring sosial.
"Hampir setiap saat ketika kita buka medsos, baik itu di FB, di Twitter, di Youtube, di IG, itu ratusan ujaran kebencian dan ini merupakan persoalan besar bangsa ini," tutur dia.
Ia mengklaim laporam yang dilakukan dirinya ke polisi merupakan salah satu langkah menghentikan tindak pidana ujaran kebencian di media sosial. Diharapkan, dengan laporan itu, masyarakat lebih mengontrol diri dalam mengunggah sebuah postingan.
"Ini harus jadi pintu masuk bagi semua pihak berwenang terkait menghentikan ujaran kebencian di medsos, harus ada langkah-langkah yang nyata dan jelas," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Muhammad Hidayat Situmorang mengaku siap dipertemukan dengan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, dirinya siap berhadapan dengan Kaesang hingga pengadilan.
"Siap, enggak ada masalah, saya siap malah sampai ke pengadilan," kata Hidayat saat ditemui di kediamannya di Jalan Palem V Perumnas I Jakasampurna, Bekasi Barat, Rabu 5 Juli 2017.
Menurut dia, pengadilan tempat membuktikan kebenaran dari sebuah perkara. "Di pengadilan itulah nanti yang akan jadi sebuah pembuktian yang akan memastikan semua pihak," ujar dia.
Di sisi lain, Hidayat menyinggung maraknya ujaran kebencian di media sosial, yang setiap saat, postingan bernada SARA cukup mudah ditemui di berbagai jejaring sosial.
"Hampir setiap saat ketika kita buka medsos, baik itu di FB, di Twitter, di Youtube, di IG, itu ratusan ujaran kebencian dan ini merupakan persoalan besar bangsa ini," tutur dia.
Ia mengklaim laporam yang dilakukan dirinya ke polisi merupakan salah satu langkah menghentikan tindak pidana ujaran kebencian di media sosial. Diharapkan, dengan laporan itu, masyarakat lebih mengontrol diri dalam mengunggah sebuah postingan.
"Ini harus jadi pintu masuk bagi semua pihak berwenang terkait menghentikan ujaran kebencian di medsos, harus ada langkah-langkah yang nyata dan jelas," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)
