Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kelima kanan), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (keempat kanan) dan tokoh-tokoh lintas agama menyampaikan keterangan pers usai pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kelima kanan), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (keempat kanan) dan tokoh-tokoh lintas agama menyampaikan keterangan pers usai pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa

Pemerintah Diharapkan Lebih Sering Lakukan Dialog Lintas Agama

Whisnu Mardiansyah • 17 Mei 2017 04:57
medcom.id, Jakarta: Isu Suku Agama dan Ras (SARA) dalam beberapa waktu terakhir menjadi keprihatinan serius yang dihadapi bangsa Indonesia. Salah satu penyebabnya dalah Pilkada DKI Jakarta yang membuat masyarakat terpolarisasi.
 
Menyikapi masalah ini, pemerintah diminta lebih sering mengadakan dialog nasional lintas agama. Silaturahmi antar umat menjadi faktor penting menumbuhkan kembali semangat kebangsaan antar umat beragama.
 
"Negeri ini dibangun oleh berbagai kepercayaan. Namun kini jembatan silaturahim terputus oleh politik-politik praktis," kata Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi MUI Masduki Baidlowi dalam acara Prime Time News Metro TV, Selasa 16 Mei 2017.

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan tokoh lintas agama pada Selasa 16 Mei dianggap momentum penting untuk mempererat kembali semangat kebangsaan dalam bingkai kerukunan antar umat beragama. Momen pertemuan tersebut juga dipercaya bisa melahirkan kembali rasa perdamaian antar umat beragama dan mempererat NKRI.
 
"Ini persoalan serius bicara konteks NKRI dan Pancasila kita ada ancaman terkait dengan ideologi," ujar Masduki.
 
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan ini membahas perkembangan situasi nasional dan memupuk kebersamaan antarpemeluk agama.
 
Para tokoh yang hadir antara lain, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia Hartati Murdaya, Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin, dan Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Uskup Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan