Jakarta: Anggota DPD Fahira Idris mengatakan meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diunggah Ade Armando bukan bagian kebebasan berpendapat. Ade dinilai melawan hukum.
"Kebebasan berpendapat bukan berarti sebebas-bebasnya secara mutlak kita menjurus pada hal yang anarki atau melanggar hukum, semua ada batasannya, ada aturan, ada hukum yang mengaturnya," kata Fahira di Jakarta, Kamis, 6 November 2019.
Ade mengunggah foto Anies Baswedan yang dimodifikasi menyerupai tokoh fiksi Joker. Dalam meme itu juga terdapat tulisan 'gubernur jahat berawal dari menteri yang dipecat'. Fahira menilai meme itu tak memiliki landasan fakta.
Fahira menuding Ade ingin memprovokasi masyarakat dengan unggahan itu. Senator itu menegaskan kebebasan berpendapat tak berarti membiarkan masyarakat membagikan berita bohong.
"(Juga) menebar kebencian dan merusak dokumen elektronik milik publik," ujar Fahira.
Ade seharusnya melapor ke lembaga terkait jika tak senang dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta itu. Ia tak terima alasan Ade yang menyebut unggahan meme itu sebagai bentuk kritik.
"Jadi tidak boleh ada alasan pembenar, ketika kita menduga ada korupsi atau mengkritik pemerintah, laporkan saja sesuai dengan jalurnya, bisa ke KPK ataupun ke BPK, bukan malah menjadi melakukan tindak pidana baru yang memang telah diatur oleh UU ITE," tuturnya.
Fahira telah melaporkan Ade Armando ke Polda Metro Jaya. Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/7057/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus, 1 November 2019. Fahira juga melampirkan tangkapan layar unggahan meme di akun Facebook Ade sebagai barang bukti.
Ade diduga melanggar Pasal 32 Ayat 1 Jo Pasal 48 ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Fahira juga telah berusaha meminta perhatian khusus kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy. Namun, niat Fahira bertemu langsung dengan Gatot beberapa hari lalu tak terlaksana.
Jakarta: Anggota DPD
Fahira Idris mengatakan meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diunggah Ade Armando bukan bagian kebebasan berpendapat. Ade dinilai melawan hukum.
"Kebebasan berpendapat bukan berarti sebebas-bebasnya secara mutlak kita menjurus pada hal yang anarki atau melanggar hukum, semua ada batasannya, ada aturan, ada hukum yang mengaturnya," kata Fahira di Jakarta, Kamis, 6 November 2019.
Ade mengunggah foto Anies Baswedan yang dimodifikasi menyerupai tokoh fiksi Joker. Dalam meme itu juga terdapat tulisan 'gubernur jahat berawal dari menteri yang dipecat'. Fahira menilai meme itu tak memiliki landasan fakta.
Fahira menuding Ade ingin memprovokasi masyarakat dengan unggahan itu. Senator itu menegaskan kebebasan berpendapat tak berarti membiarkan masyarakat membagikan berita bohong.
"(Juga) menebar kebencian dan merusak dokumen elektronik milik publik," ujar Fahira.
Ade seharusnya melapor ke lembaga terkait jika tak senang dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta itu. Ia tak terima alasan Ade yang menyebut unggahan meme itu sebagai bentuk kritik.
"Jadi tidak boleh ada alasan pembenar, ketika kita menduga ada korupsi atau mengkritik pemerintah, laporkan saja sesuai dengan jalurnya, bisa ke KPK ataupun ke BPK, bukan malah menjadi melakukan tindak pidana baru yang memang telah diatur oleh UU ITE," tuturnya.
Fahira telah melaporkan Ade Armando ke Polda Metro Jaya.
Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/7057/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus, 1 November 2019. Fahira juga melampirkan tangkapan layar unggahan meme di akun
Facebook Ade sebagai barang bukti.
Ade diduga melanggar Pasal 32 Ayat 1 Jo Pasal 48 ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Fahira juga telah berusaha meminta perhatian khusus kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy. Namun, niat Fahira bertemu langsung dengan Gatot beberapa hari lalu tak terlaksana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)
