Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Kemenpora-BNPT Latih Kader Muda Antiterorisme

Candra Yuri Nuralam • 15 Agustus 2021 19:54
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kedua instansi itu sepakat menanamkan sikap antiterorisme untuk kader muda yang dipilih Kemenpora.
 
"Pemuda punya semangat juang tinggi, idealis, dan cenderung radikal dalam memperjuangkan sesuatu yang diyakini. Potensi inilah yang dimanfaatkan untuk direkrut menjadi agen teroris yang terjadi selama ini, bahkan dimasa yang akan datang terus seperti itu," kata Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah, melalui keterangan tertulis, Minggu, 15 Agustus 2021.
 
Baca: Densus 88 Geledah Kantor Donatur Teroris di Kabupaten Bandung

Faisal mengatakan pihaknya mau pemuda di Indonesia menjadi agen antiterorisme. Hal itu perlu dilakukan karena belakangan Densus 88 menangkap terduga terorisme di beberapa lokasi di Indonesia.
 
"Kita sudah tandatangan dengan BNPT untuk melakukan pembinaan kepada generasi muda," ujar Faisal.
 
Faisal mau anak muda di Indonesia bisa menangkap paham radikalisme di lingkungan sekitarnya. Dengan begitu, kata Faisal, tindakan terorisme bisa dicegah sedini mungkin.
 
"Mereka (pemuda) bisa menjadi early warning di lingkungannya masing-masing ketika ada indikasi penyebaran paham radikalisme dan terorisme ataupun potensi-potensi yang mengarah pada tindakan terorisme," tutur Faisal.
 
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Hendri Paruhuman Lubis mengaku senang dengan kerja sama tersebut. Pemuda dinilai mampu untuk menghapus teroris sedari dini.
 
"Anak-anak muda ini sangat potensial dijadikan target rekrutmen untuk menjadi anggota, jika diberikan pemahaman yang benar, wawasan kebangsaan, akan menjadi tameng untuk menangkal berbagai paham radikalisme dan terorisme yang berkembang di masyarakat," kata Hendri.
 
Hendri meminta pemuda bisa mengawasi pergerakan kelompok teroris di dunia maya. Menurutnya, kelompok teroris saat ini bergerak di dunia maya untuk 'merusak' bangsa saat pandemi covid-19 melanda.
 
"Mereka melakukan perang psikologis, melakukan propaganda berbagai isu melalui jejaring Dunia maya. Saat pandemi ini, masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah, maka sebagian besar waktunya akan berada di duania maya," tutur Hendri.
 
Hendri menilai mengajak pemuda untuk jadi agen antiterorisme sangat brilian. Pemuda bisa mengakses dunia maya lebih baik dibanding orang tua untuk menghilangkan aktivitas teroris.
 
"Ini yang menjadi perhatian kita semua agar tidak justru terpapar gerakan radikalisme, terutama generasi milenial yang tidak bisa lepas dari internet," kata Hendri.
 
 

Staf Khusus Menteri Agama, Mohammad Nuruzzaman mengapresiasi kerja sama antara Kemenpera dengan BNPT itu. Menurutnya, penangkalan terorisme harus dibantu pemuda di Indonesia karena tindakan tersebut merupakan ancaman serius.
 
"Terorisme yang terjadi tidak lepas dari gerakan bawah tanah organisasi-organisasi radikal yang terus diwaspadai," ujar Nuruzzaman.
 
Nuruzzaman mengatakan pemerintah sudah banyak membubarkan organisasi yang ideologinya dinilai radikal dan berpotensi menjadi kelompok teroris. Namun, kelompok itu tidak sepenuhnya pudar.
 
Kelompok-kelompok itu diyakininya masih bergerak di bawah bayangan. Mereka semua bergerak menghasut masyarakat dengan pelan tanpa terlihat oleh pemerintah dan aparat berwenang.
 
"Gerakan intoleran dan ideologi radikal yang berujung terorisme masih berkembang di tengah-tengah masyarakat sekalipun lebih tertutup dan berkamuflase dengan berbagai cara," ucap Nuruzzaman.
 
Pemuda diyakini bisa menjadi solusi penangkal gerakan sisa-sisa organisasi tersebut. Pemuda yang antiterorisme diyakini bisa membina dan menyadarkan masyarakat yang baru terhasut dengan kelompok radikal.
 
"Pemuda khususnya, harus memahami betul bahwa gerakan dakwah yang dilakukan oleh organisasi-organisasi radikal, tidak sepenuhnya dakwah, tapi lebih pada gerakan politik dengan memanfaatkan isu-isu agama dengan pemahaman yang sempit, gerakan intoleran yang menganggap bahwa selain kelompoknya adalah salah," kata Nuruzzaman.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ADN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan