Jakarta: Polda Papua terus menyelidiki kasus kematian dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire, Mawartih Susanti yang tewas di rumah dinasnya, Kamis, 9 Maret 2023. Sebanyak enam kali olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan dalam mengungkap kasus tersebut.
"Saat ini Polda Papua telah melakukan olah TKP sebanyak enam kali dan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi," ujar Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Maret 2023.
Ramadhan menyebut saat ini penyidik Polda Papua tengah mengumpulkan bukti-bukti. Salah satunya melalui kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.
"Tentu penyidik telah mengumpulkan bukti-bukti, salah satunya adalah kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah," jelasnya.
Selain itu, sebanyak 28 saksi telah diperiksa. Kepolisian juga masih menunggu hasil autopsi dari jenazah Mawartih guna proses penyelidikan lebih lanjut.
Sebelumnya Mawartih ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar. Mulutnya berbusa, badan penuh lebam, bahkan tulang rusuk patah, di rumah dinasnya pada Kamis 9 Maret lalu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta:
Polda Papua terus menyelidiki kasus kematian dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire, Mawartih Susanti yang tewas di rumah dinasnya, Kamis, 9 Maret 2023. Sebanyak enam kali olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan dalam mengungkap kasus tersebut.
"Saat ini Polda Papua telah melakukan olah TKP sebanyak enam kali dan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi," ujar Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Maret 2023.
Ramadhan menyebut saat ini penyidik Polda Papua tengah mengumpulkan bukti-bukti. Salah satunya melalui kamera pengawas atau
closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.
"Tentu penyidik telah mengumpulkan bukti-bukti, salah satunya adalah kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah," jelasnya.
Selain itu, sebanyak 28 saksi telah diperiksa. Kepolisian juga masih menunggu hasil autopsi dari jenazah Mawartih guna proses penyelidikan lebih lanjut.
Sebelumnya Mawartih ditemukan
tewas dalam kondisi tak wajar. Mulutnya berbusa, badan penuh lebam, bahkan tulang rusuk patah, di rumah dinasnya pada Kamis 9 Maret lalu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)
