medcom.id, Bogor: Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membantah Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Winston Simanjuntak dicopot dari jabatannya
Bantahan Gatot itu terkait pemberitaan sebelumnya yang menyatakan Winston dimutasi sebagai akibat dari pecahnya bentrokan TNI-Polri di Batam, Kepulauan Riau.
Gatot memastikan pihaknya masih menunggu hasil investigasi sebelum memutuskan untuk mencopot seseorang dari jabatannya.
"Yang ini kan, masa saya mutasi begitu aja. Investigasi lihat dulu dong. Latar belakanganya bagaimana, baru kita ambil keputusan," kata Gatot usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo Jokowi di Istana Bogor, Jumat (28/11/2014).
Menurut dia, tim investigasi dan psikologi bentukan TNI dan Polri masih bekerja. Tim ini bekerja sesuai instruksi Presiden Joko Widodo yang ingin mencari solusi permanen dalam kasus konflik dua institusi tersebut.
Tim investigasi, lanjut Gatot, menangani kasus ini dari berbagai aspek. Dari mulai penyelidikan, penyidikan hingga proses hukum. Kemudian, mereka akan melakukan pemberkasan kepada oditur militer.
Setelah proses dan mekanisme itu dijalankan, baru ada persidangan serta putusan pemecatan. Gatot tak bisa memastikan kapan kasus ini bisa terungkap dan disidangkan.
"Pemecatan itu harus berlandaskan dengan proses hukum. Tidak mungkin saya langsung pecat. Emangnya siapa saya? Zaman sekarang kan bisa dituntut hukum lagi," tegas Gatot.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan pencopotan jabatan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Winston Simanjuntak dan Dandim 0316/Batam Letkol Inf Josep Tarada Sidabutar berkaitan dengan bentrok antara TNI dan Polri di Mako Brimob, Batam beberapa waktu lalu.
"Di posisi tentara sudah ada. Kodam I panglimanya sudah diganti, Dandim juga diganti," ujar Ryamizard seusai mendengarkan pengarahan Presiden Joko Widodo bersama Panglima Komando Utama (Pangkotama) TNI se-Indonesia di Istana Bogor.
Tidak hanya pencopotan terhadap Kodam dan Dandim, pemecatan di tingkat prajurit juga akan dilakukan setelah jajaran tim TNI-Polri gabungan selesai melakukan investigasi. "Ya nanti dipecat. Tapi laporan dari KSAD sudah ada, itu segera," jawab dia singkat.
Pencopotan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo tersebut, lanjut Ryamizard, sesuai dengan instruksi presiden.
"Beliau tegaskan, kalau harus pindah, ya dipindahkan. Kalau harus dihukum, ya dihukum. Harus dipecat, ya dipecat. Itu tegas Pak Presiden," tutup dia.
medcom.id, Bogor: Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membantah Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Winston Simanjuntak dicopot dari jabatannya
Bantahan Gatot itu terkait pemberitaan sebelumnya yang menyatakan Winston dimutasi sebagai akibat dari pecahnya bentrokan TNI-Polri di Batam, Kepulauan Riau.
Gatot memastikan pihaknya masih menunggu hasil investigasi sebelum memutuskan untuk mencopot seseorang dari jabatannya.
"Yang ini kan, masa saya mutasi begitu aja. Investigasi lihat dulu dong. Latar belakanganya bagaimana, baru kita ambil keputusan," kata Gatot usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo Jokowi di Istana Bogor, Jumat (28/11/2014).
Menurut dia, tim investigasi dan psikologi bentukan TNI dan Polri masih bekerja. Tim ini bekerja sesuai instruksi Presiden Joko Widodo yang ingin mencari solusi permanen dalam kasus konflik dua institusi tersebut.
Tim investigasi, lanjut Gatot, menangani kasus ini dari berbagai aspek. Dari mulai penyelidikan, penyidikan hingga proses hukum. Kemudian, mereka akan melakukan pemberkasan kepada oditur militer.
Setelah proses dan mekanisme itu dijalankan, baru ada persidangan serta putusan pemecatan. Gatot tak bisa memastikan kapan kasus ini bisa terungkap dan disidangkan.
"Pemecatan itu harus berlandaskan dengan proses hukum. Tidak mungkin saya langsung pecat. Emangnya siapa saya? Zaman sekarang kan bisa dituntut hukum lagi," tegas Gatot.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan pencopotan jabatan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Winston Simanjuntak dan Dandim 0316/Batam Letkol Inf Josep Tarada Sidabutar berkaitan dengan bentrok antara TNI dan Polri di Mako Brimob, Batam beberapa waktu lalu.
"Di posisi tentara sudah ada. Kodam I panglimanya sudah diganti, Dandim juga diganti," ujar Ryamizard seusai mendengarkan pengarahan Presiden Joko Widodo bersama Panglima Komando Utama (Pangkotama) TNI se-Indonesia di Istana Bogor.
Tidak hanya pencopotan terhadap Kodam dan Dandim, pemecatan di tingkat prajurit juga akan dilakukan setelah jajaran tim TNI-Polri gabungan selesai melakukan investigasi. "Ya nanti dipecat. Tapi laporan dari KSAD sudah ada, itu segera," jawab dia singkat.
Pencopotan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo tersebut, lanjut Ryamizard, sesuai dengan instruksi presiden.
"Beliau tegaskan, kalau harus pindah, ya dipindahkan. Kalau harus dihukum, ya dihukum. Harus dipecat, ya dipecat. Itu tegas Pak Presiden," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)