Ilustrasi Satgas Nemangkawi/Medcom.id
Ilustrasi Satgas Nemangkawi/Medcom.id

Masa Operasi Diperpanjang, Satgas Nemangkawi Kedepankan Soft Approach

Theofilus Ifan Sucipto • 01 Juni 2021 00:05
Jakarta: Masa operasi Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi untuk mengamankan Papua dari ancaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) diperpanjang. Mereka bakal mengedepankan pendekatan lunak atau soft approach.
 
“Persentase lebih tinggi adalah soft approach kemudian ada hard approach,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 31 Mei 2021.
 
Argo menyebut pendekatan halus berupa dialog dengan KKB. Misalnya, mengajak KKB turun dari gunung untuk bersama-sama membangun Papua dengan baik.

Selain itu, ada upaya Pembinaan Masyarakat (Binmas) Noken Polri serta pengamanan wilayah dari TNI Angkatan darat dan kepolisian. Mereka memberi edukasi kepada masyarakat seperti cara beternak dan bercocok tanam.
 
“Tentunya nanti meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua,” ujar Argo.
 
Menurut Argo, upaya itu sejalan dengan fokus Presiden Joko Widodo untuk membangun Papua. Caranya dengan meningkatkan kesejahteraan di Bumi Cendrawasih seperti melalui dana otonomi khusus (otsus).
 
“Kita akan membuka diri dan petugas akan memberi keterampilan kita ajak sama-sama bangun Papua,” papar jenderal bintang dua itu.
 
Baca: Operasi Satgas Nemangkawi Diperpanjang
 
Polri memperpanjang operasi Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi. Operasi untuk mengamankan Bumi Cendrawasih dari ancaman KKB itu habis pada 31 Mei 2021.
 
"Diperpanjang (mulai 1 Juni 2021)," kata Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 28 Mei 2021.
 
Operasi akan diperpanjang selama enam bulan ke depan hingga Desember 2021. Satgas Nemangkawi terdiri atas personel gabungan TNI-Polri.
 
Mereka bertugas melumpuhkan anggota KKB pimpinan Sabinus Waker. Tim Satgas Nemangkawi beberapa kali terlibat baku tembak dengan KKB di Intan Jaya, Papua.
 
Satgas Nemangkawi juga diharapkan bisa menahan aksi kelompok Alisan Mahasiswa Papua (AMP). Kelompok itu tersebar di 14 wilayah Indonesia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan