medcom.id, Jakarta: Mabes Polri tengah menyelidiki kasus pembunuhan aktivis antitambang Salim Kancil. Hasil penyelidikan diperkirakan diterima Kapolri pekan depan.
"Propam dan personel Irwasum itu sedang bekerja di sana, belum selesai. Kemungkinan besok atau minggu depan, besok hari Sabtu dan Minggu. Jadi bisa diselesaikan. Seharusnya minggu depan sudah ada hasilnya," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (2/10/2015).
Hasil penyelidikan akan menjawab benar tidak polisi terlibat dalam kasus itu. Seharusnya, laporan dapat disampaikan besok, tapi karena bertepatan dengan hari libur, laporan akan diterima pekan depan.
"Apakah informasi yang selama ini berkembang negatif itu betul atau tidak, ada pembiaran, lambat dalam penanganan, itu nanti akan dijawab dari hasil penyelidikan propam," tegas Badrodin.
Mabes menurunkan Divisi Profesi dan Pengamanan untuk menyelidiki dugaan keterlibatan polisi dalam praktik penambangan ilegal. Banyak kalangan melaporkan kepolisian di Lumajang soal penambangan pasir ilegal. Namun laporan tersebut lamban direspon.
Polisi bahkan disebut sama sekali tak menindaklanjuti laporan warga. Terkait hal ini, Badrodin mengaku, telah memerintahkan Divisi Propam menyelidiki. "Nanti dari propam itu akan diperoleh hasilnya," kata dia.
Salim Kancil, aktivis yang keras menolak penambangan di daerahnya dibunuh belasan orang, Sabtu 26 September. Salim mengembuskan napas terakhir sesaat sebelum menggelar demonstrasi menolak tambang pasir di Desa Selo Awar-Awar, Pasirian, Lumajang. Salim tewas dengan luka bacok dan luka serius lain di tubuhnya.
Kolega Salim sesama aktivis, Tosan, juga dikeroyok kelompok yang sama. Beruntung Tosan tak sampai tewas. Dia kini dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang.
medcom.id, Jakarta: Mabes Polri tengah menyelidiki kasus pembunuhan aktivis antitambang Salim Kancil. Hasil penyelidikan diperkirakan diterima Kapolri pekan depan.
"Propam dan personel Irwasum itu sedang bekerja di sana, belum selesai. Kemungkinan besok atau minggu depan, besok hari Sabtu dan Minggu. Jadi bisa diselesaikan. Seharusnya minggu depan sudah ada hasilnya," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (2/10/2015).
Hasil penyelidikan akan menjawab benar tidak polisi terlibat dalam kasus itu. Seharusnya, laporan dapat disampaikan besok, tapi karena bertepatan dengan hari libur, laporan akan diterima pekan depan.
"Apakah informasi yang selama ini berkembang negatif itu betul atau tidak, ada pembiaran, lambat dalam penanganan, itu nanti akan dijawab dari hasil penyelidikan propam," tegas Badrodin.
Mabes menurunkan Divisi Profesi dan Pengamanan untuk menyelidiki dugaan keterlibatan polisi dalam praktik penambangan ilegal. Banyak kalangan melaporkan kepolisian di Lumajang soal penambangan pasir ilegal. Namun laporan tersebut lamban direspon.
Polisi bahkan disebut sama sekali tak menindaklanjuti laporan warga. Terkait hal ini, Badrodin mengaku, telah memerintahkan Divisi Propam menyelidiki. "Nanti dari propam itu akan diperoleh hasilnya," kata dia.
Salim Kancil, aktivis yang keras menolak penambangan di daerahnya dibunuh belasan orang, Sabtu 26 September. Salim mengembuskan napas terakhir sesaat sebelum menggelar demonstrasi menolak tambang pasir di Desa Selo Awar-Awar, Pasirian, Lumajang. Salim tewas dengan luka bacok dan luka serius lain di tubuhnya.
Kolega Salim sesama aktivis, Tosan, juga dikeroyok kelompok yang sama. Beruntung Tosan tak sampai tewas. Dia kini dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)