medcom.id, Jakarta: Polri memamerkan sejumlah alat bukti-bukti yang ditemukan di rumah Agus Sujatno alias Abu Mulim. Agus merupakan terduga teroris yang diduga sebagai perakit bom panci yang diledakkan Yayat yang tewas usai meledakkan bom panci di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan,barang bukti tersebut ditemukan dikediaman Agus di Jalan Kebung Gadang 3, Kelurahan Maleker, Kecamatan Nunggal, Kota Bandung pada tanggal 8 Maret 2017.
"Hari ini kita bermaksud menyampaikan kepada masyarakat inilah tipikal dari karakteristik bom panci yang dikembangkan oleh sudara Yayat pada 27 Februari di lapangan Pandawa," kata Boy di lobi Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin 13 Maret 2017.
Boy menyebutkan, barang bukti yang ditemukan adalah panci, kabel, paku, lima baterai, timbangan elektronik, alat takaran, termometer.
Selain itu, ditemukan juga bahan kimia yang biasa digunakan untuk membuat bom rakitan seperti HCI, asam nitrat, 30 liter seton, hidrogen peroksida, lima liter cairan pemutih pakaian dan tiga buah pembersih lantai.
"Ini memang campuran-campuran yang digunakan sebagai alat campur (merakit bom)," ungkap dia.
Sementara itu, salah satu anggota Pusat Laboratorium Forensik Polri menyebutkan bahwa bom panci di Bandung berjenis tri aseton tri peroksida (TATP) dengan kekuatan ledakan 5600 meter/detik. Bom itu masuk kategori high eksplosif primer.
"Kenapa dibilang primer, karena sensitif terhadap gesekan, benturan. Jadi mudah meledak," kata anggota Puslabfor tersebut.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/3NO5Qz7k" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Polri memamerkan sejumlah alat bukti-bukti yang ditemukan di rumah Agus Sujatno alias Abu Mulim. Agus merupakan terduga teroris yang diduga sebagai perakit bom panci yang diledakkan Yayat yang tewas usai meledakkan bom panci di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan,barang bukti tersebut ditemukan dikediaman Agus di Jalan Kebung Gadang 3, Kelurahan Maleker, Kecamatan Nunggal, Kota Bandung pada tanggal 8 Maret 2017.
"Hari ini kita bermaksud menyampaikan kepada masyarakat inilah tipikal dari karakteristik bom panci yang dikembangkan oleh sudara Yayat pada 27 Februari di lapangan Pandawa," kata Boy di lobi Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin 13 Maret 2017.
Boy menyebutkan, barang bukti yang ditemukan adalah panci, kabel, paku, lima baterai, timbangan elektronik, alat takaran, termometer.
Selain itu, ditemukan juga bahan kimia yang biasa digunakan untuk membuat bom rakitan seperti HCI, asam nitrat, 30 liter seton, hidrogen peroksida, lima liter cairan pemutih pakaian dan tiga buah pembersih lantai.
"Ini memang campuran-campuran yang digunakan sebagai alat campur (merakit bom)," ungkap dia.
Sementara itu, salah satu anggota Pusat Laboratorium Forensik Polri menyebutkan bahwa bom panci di Bandung berjenis tri aseton tri peroksida (TATP) dengan kekuatan ledakan 5600 meter/detik. Bom itu masuk kategori high eksplosif primer.
"Kenapa dibilang primer, karena sensitif terhadap gesekan, benturan. Jadi mudah meledak," kata anggota Puslabfor tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)