Wapres JK saat membuka Sidang Umum Interpol di Bali, Senin 7 November/MTVN/Meilikhah
Wapres JK saat membuka Sidang Umum Interpol di Bali, Senin 7 November/MTVN/Meilikhah

Buka Sidang Umum Interpol, Kalla Tekankan Reformasi Intelijen

Meilikhah • 07 November 2016 11:10
medcom.id, Nusa Dua: Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menegaskan hingga saat ini terorisme sulit diberantas karena sel-selnya terus berkembang. Butuh gerakan yang serius sebagai penyeimbang maraknya kejahatan tersebut.
 
"Terorisme itu kejahatan luar biasa. Sebagai anggota Interpol kita harus menitikberatkan pada reformasi intelijen," kata JK saat membuka Sidang Umum Interpol ke-85 di di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (7/11/2016).
 
JK mengatakan, meski kepolisian Indonesia telah mendapatkan pengakuan dalam pemberantasan terorisme, belum semua tindakan dapat dicegah. Terutama, yang berkaitan dengan jaringan terorisme melalui media sosial.

Perkembangan teknologi, kata dia, memudahkan penyebaran radikalisme melalui internet. Kemudahan internet disalahgunakan jaringan teroris untuk merekrut anggota-anggota baru yang biasanya menyasar kaum muda.
 
"Kelompok ISIS adalah salah satu contoh Indonesia tidak imun terhadap radikalisme," kata dia.
 
JK menilai informasi intelijen yang bisa didapatkan dari Sidang Umum Interpol bisa diaplikasikan untuk mulai melakukan pencegahan sebelum jaringan teroris melakukan aksi-aksi yang mengancam keselamatan rakyat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan