medcom.id, Jakarta: Polisi mengamankan empat pucuk senjata api laras panjang, empat pucuk senjata api laras pendek, dan ratusan butir peluru di kediaman BF, 48, warga Jombang, Jawa Timur. Setelah didalami, BF mengaku senjata api itu digunakan untuk berburu.
"Sementara berkaitan dengan aktivitas berburu, kegiatan yang masih perlu dilakukan penelusuran konfirmasi apakah benar senjata-senjata ini untuk kepentingan berburu," jelas Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2016).
BF diketahui bekerja sebagai tukang listrik. Detasemen Khusus Antiteror 88 masih mendalami dugaan keterlibatan BF dengan jaringan terorisme.
Boy mengatakan, tak menutup kemungkinan senjata yang ditemukan di kediamannya itu digunakan untu kepentingan lain. Oleh karena itu, Densus Antiteror 88 ingin memastikan kepemilikan senjata itu.
"Jadi kita menunggu hasil pemeriksaan Bangkit ini," beber mantan Kapolda Banten itu.
Polisi masih menelusuri asal senjata api yang didapat BF. Beberapa senjata api rakitan diketahui dirakit sendiri oleh BF.
"Sementara ini dia itu ahli merakit. Bangkit ini dia merupakan perakit sedang kita lakukan pengusutan ini bahan baku dari mana," ucapnya.
Polisi menyita empat pucuk senjatan rakitan laras panjang dan empat pucuk senjata rakitan laras pendek dari kediaman BF. Selain itu, polisi juga mengamankan 55 butir peluru tajam 3,8 milimeter, 99 butir peluru tajam 9 milimeter, 94 butir peluru tajam 7,6 milimeter, 42 butir peluru tajam kaliber 5,56, dan 11 butir peluru tajam 7 milimeter.
Polisi juga menemukan 24 butir peluru hampa, 5 butir peluru karet, dan 17 butir selongsong peluru. "Ada beberapa potongan-potongan dari senjata api rakitan yang juga berhasil disita, proyektil sebanyak 54 butir dan beberapa peralatan di lokasi," tukas Boy.
medcom.id, Jakarta: Polisi mengamankan empat pucuk senjata api laras panjang, empat pucuk senjata api laras pendek, dan ratusan butir peluru di kediaman BF, 48, warga Jombang, Jawa Timur. Setelah didalami, BF mengaku senjata api itu digunakan untuk berburu.
"Sementara berkaitan dengan aktivitas berburu, kegiatan yang masih perlu dilakukan penelusuran konfirmasi apakah benar senjata-senjata ini untuk kepentingan berburu," jelas Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2016).
BF diketahui bekerja sebagai tukang listrik. Detasemen Khusus Antiteror 88 masih mendalami dugaan keterlibatan BF dengan jaringan terorisme.
Boy mengatakan, tak menutup kemungkinan senjata yang ditemukan di kediamannya itu digunakan untu kepentingan lain. Oleh karena itu, Densus Antiteror 88 ingin memastikan kepemilikan senjata itu.
"Jadi kita menunggu hasil pemeriksaan Bangkit ini," beber mantan Kapolda Banten itu.
Polisi masih menelusuri asal senjata api yang didapat BF. Beberapa senjata api rakitan diketahui dirakit sendiri oleh BF.
"Sementara ini dia itu ahli merakit. Bangkit ini dia merupakan perakit sedang kita lakukan pengusutan ini bahan baku dari mana," ucapnya.
Polisi menyita empat pucuk senjatan rakitan laras panjang dan empat pucuk senjata rakitan laras pendek dari kediaman BF. Selain itu, polisi juga mengamankan 55 butir peluru tajam 3,8 milimeter, 99 butir peluru tajam 9 milimeter, 94 butir peluru tajam 7,6 milimeter, 42 butir peluru tajam kaliber 5,56, dan 11 butir peluru tajam 7 milimeter.
Polisi juga menemukan 24 butir peluru hampa, 5 butir peluru karet, dan 17 butir selongsong peluru. "Ada beberapa potongan-potongan dari senjata api rakitan yang juga berhasil disita, proyektil sebanyak 54 butir dan beberapa peralatan di lokasi," tukas Boy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)