Ilustrasi polisi. Medcom.id
Ilustrasi polisi. Medcom.id

Arogansi Polisi Muncul Karena Perbedaan Persepsi di Kalangan Anggota

Fachri Audhia Hafiez • 18 Desember 2021 12:29
Jakarta: Banyaknya oknum Polri bermasalah disebut dipengaruhi perbedaan persepsi di antara anggota. Hal itu menimbulkan sisi arogansi anggota Polri.
 
"Saya melihat ada perbedaan persepsi inilah yang mengakibatkan sering terjadi munculnya arogansi oleh anggota kepolisian kepada kelompok masyarakat," kata peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto kepada Medcom.id, Sabtu, 18 Desember 2021.
 
Arogansi itu, kata Bambang, berupa keengganan melayani masyarakat. Selain itu, menunjukkan perlakuan kekerasan yang tidak pada tempatnya.

Menurut Bambang, sebagian anggota melihat kepolisian fokus sebagai aparat penegak hukum. Bukan sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat.
 
"Ini ada perbedaan yang sangat krusial antarpenegak hukum dengan pelayanan dan pelindung masyarakat ini," ucap Bambang.
 
Bambang mengatakan Polri mesti memahami ihwal tugas ketika menjadi penegak hukum. Ketika berperan sebagai penegak hukum harus tegas dan ketika harus melayani masyarakat mesti menunjukkan sisi humanis.
 
"Ini memang sebuah dualisme dan bahwa sesuatu yang unik bagi tugas kepolisian, satu sisi sebagai pelayan tetapi satu sisi sebagai penegak hukum yang sifatnya represif," ujar dia.
 
Menurut Bambang, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sejatinya terus menggaungkan mengenai fungsi dan peran Polri tersebut. Namun, kasus yang merusak citra Polri terus bermunculan karena tindakan dari anggota di kalangan bawah.
 
"Ada jurang yang sangat dalam antara pernyataan Kapolri, semangat Kapolri untuk membenahi kepolisian ini dengan persepsi yang sudah terbentuk di kalangan bawah. Maksudnya kalangan bawah itu adalah anggota kepolisian yang di level bawah," kata Bambang.
 
Respons anggota Polri di kalangan bawah itu dinilai tak seperti semangat Listyo. Mantan Kabareskrim itu menginginkan Polri yang presisi, yakni prediktif, responsibilitas, transparasi berkeadilan.
 
"Jargon presisi itu saya merasa ini adalah semangat yang sangat besar, dan layak didukung. Tetapi masih jauh pemikiran kawan-kawan yang di bawah, makanya responsibilitas anggota kepolisian terhadap pelayanan masyarakat masih seperti yang tidak kita harapkan," ujar Bambang.
 
Baca: Geram Banyak Kritik di Media Sosial, Kapolri Minta Anggotanya Evaluasi Menyeluruh
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan