Karya pendukung KPK. (Foto:Renatha Swasty)
Karya pendukung KPK. (Foto:Renatha Swasty)

Petani Hingga Pemuda Muhammadiyah Beri Dukungan ke KPK

Renatha Swasty • 08 Februari 2015 13:35

medcom.id, Jakarta: Dukungan masyarakat pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mengalir. Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) melaksanakan orasi dukungan di lobby KPK meski gedung KPK dalam keadaan sepi karena semua karyawannya libur di hari Minggu. 
 
"Kita akan apel siaga. mari kita buka mata sama-sama, mari kita bersatu bergandengan tangan berjamaah untuk melawan korupsi ini lah KPK sebagai salah satu simbol kebangaan untuk sama-sama kita kuatkan lembaga yang berwibawa kalau memang dilemahkan,"kata Panglima Nasional Kokam Andi Irawan di gedung KPK, Minggu (8/2/2015).
 
Kokam sendiri kata Andi, memiliki dampak langsung ketika perselisihan ini terjadi. "Ayah" mereka Buya Syafii Maarif yang juga tim 9 yang dibentuk Jokowi untuk meredakan situasi justru diserang sebagian orang yang tak suka dengan pendapatnya.

"Ayahanda kami tentunya Buya Syafii Maarif sudah menyatakan sikap sebagai ketua tim sudah memberikan nasihatnya, kan dimintakan nasehat oleh bapak presiden. Kenapa ada yang tidak senang? Kalau begitu protes saja pada yang meminta nasihat pada beliau. Kami sangat tersinggung," pungkas dia.
 
Selain Kokam, pada pagi harinya, ratusan petani dari Batang, Jawa Tengah yang sudah menginap di Gedung KPK sejak Sabtu 7 Februari malam untuk melaksanakan ruwatan mengakhiri aksinya. Aksi yang awalnya akan dilakukan di acara car free day batal dilaksanakan karena kondisi hujan yang terus turun.
 
Akhirnya, bertempat di lobby gedung KPK, petani yang terdiri dari 180 wanita dan 20 pria dari Omah Tani Batang menari, membatik serta melukis sebagai aksi dukungan kepada KPK. Dengan tema 'Gerhana KPK' ingin disampaikan pesan masalah yang terjadi di tubuh KPK apabila tidak diramaikan akan tenggelam. Dan tanpa dukungan masyarakat, KPK malahan akan hilang.
 
"Kalau orang Jawa tiap tahun terjadi gerhana, masyarakat selalu membuat keriuhan. Jika saat gerhana masyarakat diam saja, dipercayai raksasa akan menelan bulan selama-lamanya. Sekarang ini KPK sedang terjadi gerhana, kalau diam saja, maka usaha pemberantasan korupsi akan tenggelam dan kian membiarkan para koruptor berpesta di atas penderitaan rakyat," kata pimpinan aksi Handoko Wibodo di gedung KPK.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LOV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan