Ketua KPK nonaktif Abraham Samad. Foto: Al Abrar
Ketua KPK nonaktif Abraham Samad. Foto: Al Abrar

Penyidik Masih Telusuri Pelanggaran Pidana Samad di Kasus 'Rumah Kaca'

Lukman Diah Sari • 20 Februari 2015 14:45
medcom.id, Jakarta: Bareskrim Polri belum menentukan status Abraham Samad dalam kasus pertemuan rahasia antara Ketua KPK nonaktif itu dan elite PDI Perjuangan. Penyidik masih menelusuri dugaan pelanggaran pidananya.   
 
"Status Samad belum ditetapkan oleh penyidik," kata Kabareskrim Mabes Polri Komjen Budi Waseso di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (20/2/2015).
 
Penyelidikan, kata dia, masih terus berlanjut. Bahkan, Budi mengungkapkan, sejak Samad dilaporkan terkait kasus ini, pihaknya melakukan gelar perkara dua kali tiap pekan.  

Dia tidak mengungkap apa kendala yang dihadapi penyidik. Namun hingga kini penyidik belum bisa menersangkakan Samad dalam kasus ini. Yang jelasm, kata dia, soal statusnya, penyidik lah yang berwenang menentukan.
 
"Ya status tersangka, nanti penyidik yang menentukan. Kita lihat nanti," ungkapnya.
 
Sebelumnya, Abraham Samad dilaporkan oleh Direktur Eksekutif KPK Watch Indonesia, M Yusuf Sahide ke Bareskrim pada 22 Januari 2015. Laporan itu telah diterima Bareskrim Polri dengan nomor laporan LP/75/1/2015.
 
Samad dilaporkan atas dugaan keterlibatannya pada aktivitas politik saat Pilpres 2014. Padahal dia adalah Ketua KPK. Samad dinilai telah melobi partai politik untuk mencalonkan diri sebagai cawapres pendamping Jokowi.
 
Pertemuan Samad dan elite PDI Perjuangan diceritakan dalam sebuah tulisan berjudul 'Rumah Kaca Abraham Samad' di sebuah blog. Pertemuan rahasia ini diungkap Plt Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang membenarkan cerita di blog tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan