Pegawai KPK Bentuk Tim Pengawal Seleksi Capim Jilid V

Jakarta: Wadah pegawai (WP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membentuk tim pengawalan seleksi pimpinan KPK jilid V. Tim pengawal memiliki dua tugas utama. Pertama, menghimpun masukan dari pegawai mengenai kriteria pimpinan dan usulan mengenai arah KPK ke depan. Hal tersebut sesuai fungsi WP yang mewadahi pegawai KPK. "Kedua, melakukan pemeriksaan yang mendetail terkait rekam jejak calon pimpinan serta mengawasi proses seleksi yang berlangsung," kata WP KPK, Yudi Purnomo Harahap melalui keterangan tertulis, Jakarta, Senin, 1 Juli 2019. Yudi mengatakan pembentukan tim pengawal ini bertujuan untuk mendorong lahirnya pimpinan KPK yang berintegritas dan independen. Tim pengawal ini terdiri dari para pegawai KPK. "Serta akan melakukan koordinasi dan meminta masukan dari ahli, koalisi masyarakat sipil, akademisi serta pemangku kepentingan lain," ujarnya. (Baca juga: Pansel Bebas Pilih Kandidat Pimpinan KPK) WP KPK meminta pansel capim jilid V bertugas secara independen. Pansel juga diminta menunjukan komitmen anti korupsi melalui pemilihan pimpinan yang mempunyai rekam jejak bebas dari korupsi, independen serta tidak pernah melakukan upaya pelemahan KPK. "WP KPK menyadari bahwa peran Presiden sangat krusial. Mengingat Tim Pansel Capim KPK dibentuk, dipilih, dan bekerja untuk Presiden," ucap dia. Menurut Yudi, wajah-wajah capim KPK jilid V yang terpilih oleh pansel akan mencerminkan keseriusan Presiden Jokowi dalam upaya pemberantasan korupsi. Sehingga, kata dia, KPK tidak boleh menjadi alat kekuasaan bagi lembaga manapun atau kelompok dan golongan tertentu. "Terpilihnya sosok jujur dan berintegritas menjadi pimpinan KPK adalah hak Bangsa Indonesia untuk menjamin bahwa peperangan terhadap para pencuri uang rakyat akan terus berlangsung di Indonesia," pungkas dia.