Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan hasil survei penilaian integritas (SPI) 2022. Nilai Polri tahun ini merosot.
Polri ada dalam kategori lembaga non kementerian. Nilai Korps Bhayangkara pada tahun ini yakni 66,49. Pada tahun sebelumnya, Polri mendapatkan skor 80,7.
"SPI ini adalah alat ukur, identik dengan seketika kita ingin melihat kesehatan seseorang, tidak bisa hanya melalui pernyataan 'saya sehat'," kata Ketua KPK Firli Bahuri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Desember 2022.
Skor SPI Polri kalah dengan dua penegak hukum lain yakni Kejaksaan Agung dan KPK. Kejaksaan Agung tahun ini mendapatkan nilai 75,82. Skor itu sedikit menurut dari tahun sebelumnya yakni 80,86.
Sementara itu, KPK berhasil mempertahankan nilai 82,88 untuk tahun ini. Angka itu tidak berubah dari perolehan di tahun sebelumnya.
Firli mengatakan nilai SPI penting. Pasalnya, angka yang didapatkan merupakan cerminan dari kinerja dan tata kelola pemerintah daerah, kementerian maupun lembaga.
Dia meminta kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah yang mendapatkan nilai tinggi mempertahankan prestasinya. Sementara itu, yang mendapatkan skor rendah diharap memperbaiki tata kelola dan kinerjanya.
"Kita tentu ingat bahwa tidak akan bisa kita menghasilkan seorang juara apalagi juara dunia kalau kita tidak punya atlet yang sehat. Sama dengan kementerian atau lembaga, kita harus ukur juga kementerian atau lembaga pemerintah daerah maupun pemerintah pusat," ujar Firli.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan hasil survei penilaian
integritas (SPI) 2022. Nilai
Polri tahun ini merosot.
Polri ada dalam kategori lembaga non kementerian. Nilai Korps Bhayangkara pada tahun ini yakni 66,49. Pada tahun sebelumnya, Polri mendapatkan skor 80,7.
"SPI ini adalah alat ukur, identik dengan seketika kita ingin melihat kesehatan seseorang, tidak bisa hanya melalui pernyataan 'saya sehat'," kata Ketua KPK Firli Bahuri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Desember 2022.
Skor SPI Polri kalah dengan dua penegak hukum lain yakni Kejaksaan Agung dan KPK. Kejaksaan Agung tahun ini mendapatkan nilai 75,82. Skor itu sedikit menurut dari tahun sebelumnya yakni 80,86.
Sementara itu, KPK berhasil mempertahankan nilai 82,88 untuk tahun ini. Angka itu tidak berubah dari perolehan di tahun sebelumnya.
Firli mengatakan nilai SPI penting. Pasalnya, angka yang didapatkan merupakan cerminan dari kinerja dan tata kelola pemerintah daerah, kementerian maupun lembaga.
Dia meminta kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah yang mendapatkan nilai tinggi mempertahankan prestasinya. Sementara itu, yang mendapatkan skor rendah diharap memperbaiki tata kelola dan kinerjanya.
"Kita tentu ingat bahwa tidak akan bisa kita menghasilkan seorang juara apalagi juara dunia kalau kita tidak punya atlet yang sehat. Sama dengan kementerian atau lembaga, kita harus ukur juga kementerian atau lembaga pemerintah daerah maupun pemerintah pusat," ujar Firli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)