Eks Presiden ACT Ahyudin kembali menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Rabu, 20 Juli 2022.
Eks Presiden ACT Ahyudin kembali menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Rabu, 20 Juli 2022.

Pemeriksaan Ke-8, Eks Presiden ACT: Masih Seputar Tata Kelola Lembaga

Siti Yona Hukmana • 20 Juli 2022 11:58
Jakarta: Mantan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri. Ahyudin kembali diperiksa terkait dugaan penyelewengan dana umat di yayasan tersebut.
 
Pantauan Medcom.id, Ahyudin tiba sekitar pukul 11.18 WIB. Dia tampak mengenakan kemeja putih dan ditemani kuasa hukum, Teuku Pupun Zulkifli. Ahyudin menyebut materi pemeriksaan masih sama. 
 
"Masih seputar tata kelola lembaga," kata Ahyudin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Juli 2022. 

Selain itu, dia mengakui juga akan diperiksa terkait dugaan penyelewengan dana kompensasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Namun, dia mengaku tak membawa dokumen-dokumen terkait. 
 
Ahyudin langsung memasuki ruang pemeriksaan. Ahyudin masih berstatus saksi. Ini merupakan pemeriksaan ke-8 terhadap Ahyudin sejak Jumat, 8 Juli 2022.
 

Baca: Eks Presiden ACT Kembali Diperiksa Bareskrim Hari Ini


Sebelumnya, Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan membeberkan pihaknya tengah mendalami tiga dugaan pidana yang terjadi di yayasan ACT. Pertama dugaan penyelewengan dana kompensasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Kedua, penggunaan dana donasi tidak sesuai peruntukannya. 
 
"Ketiga, adanya dugaan menggunakan perusahaan-perusahaan baru sebagai cangkang dari perusahaan ACT. Ini didalami," ungkap Whisnu, Jumat, 15 Juli 2022. 
 
Belum disebutkan jumlah dan nama-nama perusahaan tersebut. Perusahaan cangkang itu berbentuk lembaga amal. Whisnu memastikan ada dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan ACT di perusahaan cangkang tersebut. 
 
"Pasti (ada TPPU), karena kita mendasari dari telaah dari Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)," ujar Whisnu. 
 
Adapun perusahaan cangkang adalah perusahaan yang dibentuk secara sengaja tanpa menjalankan operasi bisnis yang sebenarnya. Biasanya dipakai untuk menyembunyikan harta.
 
Belum ada tersangka dalam kasus ini walau telah naik ke tahap penyidikan. Polisi masih mengumpulkan dua alat bukti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan