Ini Link Video Pernyataan Arief Hidayat di Crosscheck Medcom.id yang Jadi Kajian MKMK

Jakarta: Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menjadikan pernyataan Arief Hidayat di program Crosscheck Medcom.id sebagai acuan dalam menjatuhkan sanksi pelanggaran kode etik kepadanya.    Dalam program Crosscheck Medcom.id pada 29 Oktober lalu, Arief Hidayat datang sebagai bintang tamu. Arief membicarakan masalah terkait Mahkamah Konstitusi (MK) yang tengah menjadi perhatian publik.   Pernyataan Arief Hidayat di Crosscheck Medcom.id Dalam program tersebut, Arief secara blak-blakan menyebutkan bahwa 9 hakim MK perlu diganti atau di-reshuffle. Pernyataannya tersebut yang MKMK anggap telah merendahkan martabat MK.    "Begini, dalam benak saya terakhir-terakhir ini sepertinya kok Mahkamah Konstitusi ke-9 hakimnya harus di-reshuffle. sampai pada titik itu ya. Karena kebuntuan saya bagaimana harus menjaga marwah ini. Saya dalam hati mengatakan begitu,” ucap Arief Hidayat.   “Sudah sangat, kekhawatiran saya pengen lembaga ini, saya pengen negara republik ini. kecintaan saya kepada republik ini. Apa iya kita bisa pulih, kalau tidak mampu pulih gimana?" sambungnya.      Lebih lanjut, Arief berujar jika rakyat Indonesia menginginkan semua hakim di-reshuffle, maka dirinya sama sekali tidak keberatan.   "Kalau memang itu keinginan bangsa Indonesia untuk me-reshuffle Mahkamah Konstitusi, bagi saya pun nggak apa-apa. Karena kecintaan saya kepada negara dan bangsa ini. Kecintaan saya untuk kelanjutan pembangunan-pembangunan yang sudah dilakukan selama ini," pungkas Arief Hidayat.    Link Video Pernyataan Arief di Crosscheck Medcom.id Video pernyataan Arief di program Crosscheck yang menjadi acuan putusan MKMK dapat disaksikan dalam kanal YouTube Medcom.id. Lebih mudahnya, berikut ini link Video Pernyataan Arief di Crosscheck Medcom.id:   Video Pernyataan Arief di Crosscheck Medcom.id         Arief Hidayat Dinyatakan Langgar Kode Etik Pernyataan Arief Hidayat terkait reshuffle hakim MK dalam wawancaranya di program Crosscheck Medcom.id menjadi salah satu acuan MKMK untuk menyatakan bahwa Arief telah melanggar kode etik.    Pernyataan tersebut dinilai merendahkan martabat MK dan mengurangi kepercayaan publik terhadap MK. Ia pun diberikan sanksi tertulis.    “Hakim terlapor terbukti melanggar Sapta Karsa Hutama, prinsip kepantasan dan kesopanan sepanjang terkait pernyataan di ruang publik yang merendahkan martabat Mahkamah Konstitusi dan menjatuhkan sanksi teguran tertulis," kata Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie, Selasa, 7 November 2023.    "Pernyataan tersebut bernada merendahkan martabat Mahkamah Konstitusi yang mengakibatkan kepercayaan publik semakin menurun terhadap Mahkamah Konstitusi," lanjut Jimly Asshiddiqie.