Munarman ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, di Tangerang Selatan, Banten. Foto: Istimewa
Munarman ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, di Tangerang Selatan, Banten. Foto: Istimewa

Munarman Pamerkan Foto Aksi 212 di Eksepsi Kasus Terorisme

Fachri Audhia Hafiez • 15 Desember 2021 16:33
Jakarta: Terdakwa Munarman mencantumkan sejumlah foto Aksi 212 pada 2016 dalam berkas eksepsi kasus menggerakkan orang lain untuk melakukan tindakan terorisme. Tangkapan layar pemberitaan terkait aksi tersebut juga dipamerkan.
 
Munarman menyertakan gambar itu karena tak terima dianggap sebagai otak terorisme. Tuduhan itu diklaim bertentangan dengan tempus delicti atau waktu terjadinya suatu delik atau tindak pidana.
 
"Upaya (ini) saya lakukan dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kedamaian pada Aksi 212 tahun 2016 yang dihadiri oleh para pejabat tinggi negara," kata Munarman saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Rabu, 15 Desember 2021.

Lebih dari 20 foto dan tangkapan layar pemberitaan di media sosial termuat dalam eksepsinya. Beberapa foto memperlihatkan sejumlah pejabat yang ikut dalam Aksi 212, seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi); mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla; dan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
 
Baca: Munarman Tuding Diperkarakan Agar Tak Ikut Pemilu 2024
 
Foto mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri juga dicantumkan Munarman. Saat Aksi 212, Firli tercatat masih menjabat sebagai karodalops sops Polri.
 
"Ternyata Ketua KPK terpilih Firli dulu jadi idola saat aksi 212. Ada di atas mobil komando yang menggunakan sorban merah itu saya di depannya itu ada ketua KPK-nya," ucap Munarman.
 
Munarman didakwa merencanakan atau menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme. Dia menggunakan cara-cara berupa ancaman kekerasan yang diduga untuk menimbulkan teror dengan luas.
 
Munarman juga diduga menyebar rasa takut hingga berpotensi menimbulkan korban yang luas. Selain itu, perbuatannya mengarah pada perusakan fasilitas publik.
 
Aksi Munarman diduga dilakukan pada Januari hingga April 2015. Munarman menggerakkan aksi terorisme di Sekretariat FPI Kota Makassar, Markas Daerah Laskar Pembela Islam (LPI) Sulawesi Selatan, Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Sudiang Makassar, dan aula Pusat Pengembangan Bahasa (Pusbinsa) UIN Sumatra Utara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan