Jakarta: PT Citra Gading Astri, salah satu perusahaan yang mengerjakan sejumlah proyek di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), sengaja mengalokasikan dana untuk Bupati Kukar nonaktif, Rita Widyasari. Dana disediakan agar proyek mereka diberi kelancaran.
Staf bagian PT Citra Gading Asritama (PT CGA), Tjatur Suardono, yang dihadirkan sebagai salah satu saksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Rita dan Khairudin mengatakan, alokasi dana untuk Rita sesuai instruksi Direktur PT CGA, Ichsan Suaidi. Alokasi dana itu diberikan istilah sebagai material pusat atau matpus.
"Ada istilah uang untuk matpus atau material pusat, untuk kelancaran," kata Tjatur di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Maret 2018.
Selain itu, Tjatur yang bertugas sebagai penanggung jawab atas pengeluaran perusahaan itu mengatakan, perusahaan juga mengalokasikan dana opsional. Dana ini untuk operasional, pengeluaran, dan kelancaran.
Baca: Tim 11 Rita Widyasari Berpengaruh Besar di Kukar
Kelancaran yang dimaksud, kata dia, untuk lelang pengerjaan proyek-proyek di Tenggarong. Uang-uang itu diserahkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK).
"Supaya proyeknya bisa dilaksanakan, bisa menang," katanya.
Kendati demikian, Tjatur tak mengetahui besaran uang yang diberikan Direktur PT CGA Ichsan Suaidi kepada Rita. Hal tersebut diketahui oleh bagian marketing.
Dalam surat dakwaan, Rita dan Khairudin disebut menerima uang Rp49 miliar secara bertahap melalui Ichsan Suaidi selaku direktur PT Citra Gading Asritama. Pemberian uang itu terkait proyek pembangunan RSUD Parikesit, proyek pembangunan jalan Tabang tahap III, proyek pembangunan SMAN unggulan 3 Tenggarong, dan proyek lanjutan semenisasi Kota Bangung Liang Ilir.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/9K5RQdBN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: PT Citra Gading Astri, salah satu perusahaan yang mengerjakan sejumlah proyek di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), sengaja mengalokasikan dana untuk Bupati Kukar nonaktif, Rita Widyasari. Dana disediakan agar proyek mereka diberi kelancaran.
Staf bagian PT Citra Gading Asritama (PT CGA), Tjatur Suardono, yang dihadirkan sebagai salah satu saksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Rita dan Khairudin mengatakan, alokasi dana untuk Rita sesuai instruksi Direktur PT CGA, Ichsan Suaidi. Alokasi dana itu diberikan istilah sebagai material pusat atau matpus.
"Ada istilah uang untuk matpus atau material pusat, untuk kelancaran," kata Tjatur di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Maret 2018.
Selain itu, Tjatur yang bertugas sebagai penanggung jawab atas pengeluaran perusahaan itu mengatakan, perusahaan juga mengalokasikan dana opsional. Dana ini untuk operasional, pengeluaran, dan kelancaran.
Baca: Tim 11 Rita Widyasari Berpengaruh Besar di Kukar
Kelancaran yang dimaksud, kata dia, untuk lelang pengerjaan proyek-proyek di Tenggarong. Uang-uang itu diserahkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK).
"Supaya proyeknya bisa dilaksanakan, bisa menang," katanya.
Kendati demikian, Tjatur tak mengetahui besaran uang yang diberikan Direktur PT CGA Ichsan Suaidi kepada Rita. Hal tersebut diketahui oleh bagian
marketing.
Dalam surat dakwaan, Rita dan Khairudin disebut menerima uang Rp49 miliar secara bertahap melalui Ichsan Suaidi selaku direktur PT Citra Gading Asritama. Pemberian uang itu terkait proyek pembangunan RSUD Parikesit, proyek pembangunan jalan Tabang tahap III, proyek pembangunan SMAN unggulan 3 Tenggarong, dan proyek lanjutan semenisasi Kota Bangung Liang Ilir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
