Jakarta: Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritisi pemindahan narapidana korupsi KTP elektronik (KTP-el) Setya Novanto dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, ke Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Cap 'telah berkelakuan baik' yang jadi dasar pemindahan Novanto perlu didalami.
"Dengan kejadian berulang, terlalu prematur kalau dibilang Novanto sudah berkelakuan baik," kata Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz kepada Medcom.id di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Juli 2019.
Donal tak memerinci hingga ke mekanisme atau regulasi yang memungkinkan pemindahan Novanto. Namun, ia menyebut pelesir Novanto ke toko bangunan bukan kali pertama dilakukan. Pelesiran ini membuat Novanto dibawa ke Gunung Sindur.
Sebelum ke toko bangunan, Novanto pernah menyalahgunakan izin berobat dari Lapas untuk 'berkeliaran'. Pada akhir April lalu, Novanto juga kedapatan singgah di restoran sekitar Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
"Harusnya didalami lagi supaya tak ada kejadian berulang," kata Donal.
Baca: Novanto Dinilai Perlu Diberikan Efek Jera
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu dikembalikan ke Lapas Sukamiskin, Minggu, 14 Juli 2019. Ia sebelumnya diasingkan ke Lapas Gunung Sindur lantaran kedapatan berkeliaran keluar lapas selama masa hukuman.
Kepala Lapas Sukamiskin Tejo Harwanto mengungkapkan Novanto berjanji bertobat jika dikembalikan ke Kota Kembang. Hal ini menjadikan pertimbangan pemindahan kembali mantan Ketua DPR itu.
"Salah satu pertimbangannya dia beriktikad baik, berperilaku baik, dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi," ujar Tejo kepada Medcom.id, Rabu, 17 Juli 2019.
Jakarta: Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritisi pemindahan narapidana korupsi KTP elektronik (KTP-el) Setya Novanto dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, ke Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Cap 'telah berkelakuan baik' yang jadi dasar pemindahan Novanto perlu didalami.
"Dengan kejadian berulang, terlalu prematur kalau dibilang Novanto sudah berkelakuan baik," kata Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz kepada
Medcom.id di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Juli 2019.
Donal tak memerinci hingga ke mekanisme atau regulasi yang memungkinkan pemindahan Novanto. Namun, ia menyebut pelesir Novanto ke toko bangunan bukan kali pertama dilakukan. Pelesiran ini membuat Novanto dibawa ke Gunung Sindur.
Sebelum ke toko bangunan, Novanto pernah menyalahgunakan izin berobat dari Lapas untuk 'berkeliaran'. Pada akhir April lalu, Novanto juga kedapatan singgah di restoran sekitar Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
"Harusnya didalami lagi supaya tak ada kejadian berulang," kata Donal.
Baca: Novanto Dinilai Perlu Diberikan Efek Jera
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu dikembalikan ke Lapas Sukamiskin, Minggu, 14 Juli 2019. Ia sebelumnya diasingkan ke Lapas Gunung Sindur lantaran kedapatan berkeliaran keluar lapas selama masa hukuman.
Kepala Lapas Sukamiskin Tejo Harwanto mengungkapkan Novanto berjanji bertobat jika dikembalikan ke Kota Kembang. Hal ini menjadikan pertimbangan pemindahan kembali mantan Ketua DPR itu.
"Salah satu pertimbangannya dia beriktikad baik, berperilaku baik, dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi," ujar Tejo kepada
Medcom.id, Rabu, 17 Juli 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
