medcom.id, Jakarta: Polisi mengaku sudah memantau pergerakan Yayat Cahdiyat alias Abu Salam, 41. Meski demikian, kenyatannya Yayat bebas membawa bom dan meledak di Taman Pandawa, Kota Bandung.
"Dia sudah termonitor sejak di Jatiluhur," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 28 Februari 2017.
Boy mengatakan, polisi mengetahui Yayat sering berpindah tempat. Beberapa hari sebelum beraksi di Taman Pandawa, ia berada di Cianjur, mengontrak rumah. Di sanalah ia diduga merakit bom.
"Sebelum Cianjur diduga ada tempat lagi, tetapi kami belum dapat datanya," ujar Boy.
Bom yang dibawa Yayat meledak, kemarin pagi. Lalu, ia kabur ke kantor Kelurahan Arjuna. Yayat sempat baku tembak dengan polisi dan membakar lantai dua kantor kelurahan. Polisi menembak mati Yayat.
Polisi belum mengetahui motif Yayat melakukan teror. Menurut Boy, penyidik masih mengumpulkan keterangan saksi.
Ada saksi yang menyebut bahwa Yayat sempat menyampaikan ingin bertemu anggota Densus 88. Keterangan saksi masih harus didalami untuk memastikan itu motif Yayat beraksi.
"Minta rekannya yang ditahan dibebaskan. Ada semangat untuk membela temannya dari proses hukum," tandas Boy.
medcom.id, Jakarta: Polisi mengaku sudah memantau pergerakan Yayat Cahdiyat alias Abu Salam, 41. Meski demikian, kenyatannya Yayat bebas membawa bom dan meledak di Taman Pandawa, Kota Bandung.
"Dia sudah termonitor sejak di Jatiluhur," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 28 Februari 2017.
Boy mengatakan, polisi mengetahui Yayat sering berpindah tempat. Beberapa hari sebelum beraksi di Taman Pandawa, ia berada di Cianjur, mengontrak rumah. Di sanalah ia diduga merakit bom.
"Sebelum Cianjur diduga ada tempat lagi, tetapi kami belum dapat datanya," ujar Boy.
Bom yang dibawa Yayat meledak, kemarin pagi. Lalu, ia kabur ke kantor Kelurahan Arjuna. Yayat sempat baku tembak dengan polisi dan membakar lantai dua kantor kelurahan. Polisi menembak mati Yayat.
Polisi belum mengetahui motif Yayat melakukan teror. Menurut Boy, penyidik masih mengumpulkan keterangan saksi.
Ada saksi yang menyebut bahwa Yayat sempat menyampaikan ingin bertemu anggota Densus 88. Keterangan saksi masih harus didalami untuk memastikan itu motif Yayat beraksi.
"Minta rekannya yang ditahan dibebaskan. Ada semangat untuk membela temannya dari proses hukum," tandas Boy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)