medcom.id, Jakarta: Polda Sulawesi Utara (Sultra) memiliki program satu juta teman. Program ini menjadi tugas Bhabinkamtibmas di masing-masing desa atau kelurahan yang tersebar di wilayah hukum Polda Sultra.
"Kegiatan dilakukan dengan door to door system (DDS)," kata Kasubdit Bin Polmas Dit Binmas Polda Sultra AKBP Susilo di Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis) Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2017).
Susilo mejelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015, penduduk Sultra berjumlah 2.232.586. Sedangkan Bhabinkamtibmas definitif jajaran Polda Sultra sebanyak 579 personel.
"Maka, dalam sehari, satu Bhabinkamtibmas wajib mendapatkan lima orang teman baru," ucap Susilo.
Jika target tersebut tercapai, Bhabinkamtibmas akan mendapat 1.056.675 dalam satu tahun. Diyakini, kurang dari 2,5 tahun, semua penduduk Sultra dapat mengenal dan bermitra dengan Bhabinkamtibmas.
"Pencapaian kebijakan satu juta teman di 2016 sebesar 92,9 persen," tambah Susilo.
Kasat Binmas Polres Kendari AKP Nurdin mengatakan, anggota Bhabinkamtibmas akan mendata setiap warga yang sudah dikunjungi, baik di rumah, tempat kerja atau tempat aktivitas lainnya. Tidak dipungkiri, banyak warga yang kaget saat didatangi. Mereka mengira ada kasus.
"Kami bilang, hanya ingin bersilaturahmi saja. Memperkuat kemitraan," ujar dia.
Menurut Nurdin, Bhabinkamtibmas adalah tempat atau rekan awal bagi masyarakat untuk berdiskusi. Banyak hal yang bisa dilakukan, terutama terkait pencegahan.
Anggota Bhabinkamtibmas Lepo-lepo, Polsek Baruga, Kendari, Bripka Askar mengatakan, dirinya pernah mendapat pengaduan dari masyarakat terkait adanya kelompok yang terindikasi radikal. Bahkan, masyarakat sempat mengancam akan mengusir kelompok tersebut.
Askar bersama lurah setempat kemudian melakukan penyuluhan deradikalisasi terhadap kelompok tersebut. Kebetulan, Askar pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Gontor.
"Hasilnya, kelompok yang terindikasi radikal itu berubah dan berjanji tidak akan terlibat dalam kegiatan agama yang mengarah radikal. Mereka sekarang sudah berbaur bersama warga sekitar," ucap dia.
Polda Sultra adalah satu dari lima Polda yang menjadi finalis lomba Polmas Award ketiga, Kapolri Cup 2016/2017.
Polmas Award menjadi ajang penghargaan bagi kegiatan Bhabinkamtibmas yang memiliki terobosan kreatif di wilayah masing-masing.
Perwakilan finalis memaparkan terobosan dan hasil dari pemecahan masalah di depan para juri. Di antaranya Kabaharkam Polri Komjen Putut Eko Bayuseno.
Para finalis memperebutkan sejumlah tropi dan kesempatan pelatihan di Jepang. Selain Polda Sutra, empat Polda lainnya, yaitu Polda Sulteng, Polda Jateng, Polda Bali, dan Polda Metro Jaya.
medcom.id, Jakarta: Polda Sulawesi Utara (Sultra) memiliki program satu juta teman. Program ini menjadi tugas Bhabinkamtibmas di masing-masing desa atau kelurahan yang tersebar di wilayah hukum Polda Sultra.
"Kegiatan dilakukan dengan
door to door system (DDS)," kata Kasubdit Bin Polmas Dit Binmas Polda Sultra AKBP Susilo di Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis) Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2017).
Susilo mejelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015, penduduk Sultra berjumlah 2.232.586. Sedangkan Bhabinkamtibmas definitif jajaran Polda Sultra sebanyak 579 personel.
"Maka, dalam sehari, satu Bhabinkamtibmas wajib mendapatkan lima orang teman baru," ucap Susilo.
Jika target tersebut tercapai, Bhabinkamtibmas akan mendapat 1.056.675 dalam satu tahun. Diyakini, kurang dari 2,5 tahun, semua penduduk Sultra dapat mengenal dan bermitra dengan Bhabinkamtibmas.
"Pencapaian kebijakan satu juta teman di 2016 sebesar 92,9 persen," tambah Susilo.
Kasat Binmas Polres Kendari AKP Nurdin mengatakan, anggota Bhabinkamtibmas akan mendata setiap warga yang sudah dikunjungi, baik di rumah, tempat kerja atau tempat aktivitas lainnya. Tidak dipungkiri, banyak warga yang kaget saat didatangi. Mereka mengira ada kasus.
"Kami bilang, hanya ingin bersilaturahmi saja. Memperkuat kemitraan," ujar dia.
Menurut Nurdin, Bhabinkamtibmas adalah tempat atau rekan awal bagi masyarakat untuk berdiskusi. Banyak hal yang bisa dilakukan, terutama terkait pencegahan.
Anggota Bhabinkamtibmas Lepo-lepo, Polsek Baruga, Kendari, Bripka Askar mengatakan, dirinya pernah mendapat pengaduan dari masyarakat terkait adanya kelompok yang terindikasi radikal. Bahkan, masyarakat sempat mengancam akan mengusir kelompok tersebut.
Askar bersama lurah setempat kemudian melakukan penyuluhan deradikalisasi terhadap kelompok tersebut. Kebetulan, Askar pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Gontor.
"Hasilnya, kelompok yang terindikasi radikal itu berubah dan berjanji tidak akan terlibat dalam kegiatan agama yang mengarah radikal. Mereka sekarang sudah berbaur bersama warga sekitar," ucap dia.
Polda Sultra adalah satu dari lima Polda yang menjadi finalis lomba Polmas Award ketiga, Kapolri Cup 2016/2017.
Polmas Award menjadi ajang penghargaan bagi kegiatan Bhabinkamtibmas yang memiliki terobosan kreatif di wilayah masing-masing.
Perwakilan finalis memaparkan terobosan dan hasil dari pemecahan masalah di depan para juri. Di antaranya Kabaharkam Polri Komjen Putut Eko Bayuseno.
Para finalis memperebutkan sejumlah tropi dan kesempatan pelatihan di Jepang. Selain Polda Sutra, empat Polda lainnya, yaitu Polda Sulteng, Polda Jateng, Polda Bali, dan Polda Metro Jaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)