Jakarta: TNI-Polri menambah jumlah pasukan pemburuan pelaku pembunuhan dan pembakaran yang menewaskan empat warga di Dusun Tokelemo, Desa Lemban Tongoa, Palolo, Kabupaten Sigi, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Penambahan pasukan untuk mempercepat pengejaran dan pengepungan terhadap pelaku teror tersebut.
"Memang kita ada info terkait penambahan pasukan, di Sigi sendiri sudah stand by pasukan mulai dari kemarin saya sampaikan Satgas Tinombala, Densus 88 Antiteror Polri, Satbrimob Polda Sulawesi Tengah dibantu oleh TNI," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Desember 2020.
Awi mengatakan hari ini juga ada penambahan pasukan dari TNI Angkatan Darat (AD) dan Marinir Angkatan Laut (AL). Total ada 30 orang didatangkan dari Poso ke Sigi.
"Tentunya kami juga akan menunggu update informasi tambahan dari Jakarta," ujar jenderal bintang satu itu.
Awi menuturkan pengejeran kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu difokuskan ke pegunungan Sigi, Parigi Mautong hingga Poso. Pegunungan Sigi itu setinggi 2.500 meter di atas permukaan laut (MDPL). Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora itu diduga bersembunyi di hutan tersebut.
"Jadi sama-sama harus bersabar, karena tim masih melakukan pengejaran," kata Awi.
Baca: Tak Kuasai Medan, Satgas Tinombala Kesulitan Buru Pelaku Teror di Sigi
Satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Palu, Sulawesi Tengah, dibunuh pada Jumat, 27 November 2020. Pelaku diduga delapan orang dari kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.
Pada peristiwa itu, tujuh rumah warga dibakar. Empat terbakar habis, tiga terbakar di bagian dapur. Salah satu rumah merupakan pos pelayanan atau rumah yang dijadikan sebagai tempat ibadah oleh warga.
Sebanyak 49 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat peristiwa itu. Polisi telah mendistribusikan sembako kepada warga Sigi.
Polisi juga melakukan penyembuhan trauma. Pasalnya, warga Sigi dan keluarga korban menyaksikan langsung pembunuhan sadis oleh pelaku teror tersebut.
Jakarta: TNI-Polri menambah jumlah pasukan pemburuan pelaku pembunuhan dan pembakaran yang menewaskan empat warga di Dusun Tokelemo, Desa Lemban Tongoa, Palolo, Kabupaten Sigi, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Penambahan pasukan untuk mempercepat pengejaran dan pengepungan terhadap pelaku
teror tersebut.
"Memang kita ada info terkait penambahan pasukan, di Sigi sendiri sudah
stand by pasukan mulai dari kemarin saya sampaikan Satgas Tinombala, Densus 88 Antiteror Polri, Satbrimob Polda Sulawesi Tengah dibantu oleh TNI," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Desember 2020.
Awi mengatakan hari ini juga ada penambahan pasukan dari TNI Angkatan Darat (AD) dan Marinir Angkatan Laut (AL). Total ada 30 orang didatangkan dari Poso ke Sigi.
"Tentunya kami juga akan menunggu
update informasi tambahan dari Jakarta," ujar jenderal bintang satu itu.
Awi menuturkan pengejeran
kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu difokuskan ke pegunungan Sigi, Parigi Mautong hingga Poso. Pegunungan Sigi itu setinggi 2.500 meter di atas permukaan laut (MDPL). Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora itu diduga bersembunyi di hutan tersebut.
"Jadi sama-sama harus bersabar, karena tim masih melakukan pengejaran," kata Awi.
Baca:
Tak Kuasai Medan, Satgas Tinombala Kesulitan Buru Pelaku Teror di Sigi
Satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Palu, Sulawesi Tengah,
dibunuh pada Jumat, 27 November 2020. Pelaku diduga delapan orang dari kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.
Pada peristiwa itu, tujuh rumah warga dibakar. Empat terbakar habis, tiga terbakar di bagian dapur. Salah satu rumah merupakan pos pelayanan atau rumah yang dijadikan sebagai tempat ibadah oleh warga.
Sebanyak 49 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat peristiwa itu. Polisi telah mendistribusikan sembako kepada warga Sigi.
Polisi juga melakukan penyembuhan trauma. Pasalnya, warga Sigi dan keluarga korban menyaksikan langsung pembunuhan sadis oleh pelaku teror tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)