Jakarta: Indonesia Police Watch (IPW) mengaku mendapatkan bocoran informasi terkait aliran dana dari mafia judi online yang disebut sebagai Konsorsium 303 kepada sejumlah anggota Polri. Informasi tersebut mengungkapkan ada uang yang masuk hingga ke petinggi Mabes Polri.
“Ada daftar pengeluaran keuangan sepertinya dari bandar judi, bantuan dari konsorsium,” kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Gawat! Inisial Perwira Polisi Terima Bantuan dari Konsorsium Judi Dibongkar’ Minggu, 25 September 2022.
Sugeng memerinci bantuan sekolah untuk polisi berinisial A mencapai Rp50 juta. Kemudian bantuan siber Rp200 juta.
“Ada lagi wadirsiber Rp440 juta. Direktorat Siber kan adanya di Mabes Polri,” papar dia.
Sugeng menyebut ada aliran dana yang disebut sebagai bantuan medan. Namun dia belum bisa memastikan bantuan itu merujuk kepada kepala daerah atau kepolisian.
“Kemudian cerutu untuk cokelat, cokelat kan (warna) polisi dengan inisial H Rp21 juta,” ujar dia.
Aliran dana lainnya mengalir kepada polisi yang juga berinisial H untuk membeli handycam. Namun orangnya berbeda dengan penerima dana cerutu.
“H yang ini sedang dipatsus (penempatan khusus) dan belum sempat dipatsus,” tutur Sugeng.
Data lainnya, yakni bantuan untuk satu tim kepolisian yang dikirim ke Amerika Serikat (AS) untuk pada 2021. Nominalnya mencapai Rp210 juta.
Sugeng mengaku pihaknya belum bisa memastikan keabsahan data tersebut. Sebab, informasi itu dikirim dari seseorang melalui WhatsApp (WA).
“Data dari WA tanpa nama sudah ditarik, lalu dihapus data itu, dan nomor itu tidak bisa dihubungi lagi,” jelas dia.
Sugeng mendorong Polri mengecek kebenaran informasi itu. Sebab, IPW tidak memiliki kewenangan untuk menyelidiki dugaan aliran dana dari konsorsium.
“Pengecekan oleh polisi apakah Kapolri mampu, mau, atau bagaimana?” ucap dia.
Jakarta: Indonesia Police Watch (IPW) mengaku mendapatkan bocoran informasi terkait aliran dana dari mafia
judi online yang disebut sebagai Konsorsium 303 kepada sejumlah anggota Polri. Informasi tersebut mengungkapkan ada uang yang masuk hingga ke petinggi Mabes
Polri.
“Ada daftar pengeluaran keuangan sepertinya dari bandar judi, bantuan dari konsorsium,” kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam diskusi virtual
Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Gawat! Inisial Perwira Polisi Terima Bantuan dari Konsorsium Judi Dibongkar’ Minggu, 25 September 2022.
Sugeng memerinci bantuan sekolah untuk polisi berinisial A mencapai Rp50 juta. Kemudian bantuan siber Rp200 juta.
“Ada lagi wadirsiber Rp440 juta. Direktorat Siber kan adanya di Mabes Polri,” papar dia.
Sugeng menyebut ada aliran dana yang disebut sebagai bantuan medan. Namun dia belum bisa memastikan bantuan itu merujuk kepada kepala daerah atau kepolisian.
“Kemudian cerutu untuk cokelat, cokelat kan (warna) polisi dengan inisial H Rp21 juta,” ujar dia.
Aliran dana lainnya mengalir kepada
polisi yang juga berinisial H untuk membeli
handycam. Namun orangnya berbeda dengan penerima dana cerutu.
“H yang ini sedang dipatsus (penempatan khusus) dan belum sempat dipatsus,” tutur Sugeng.
Data lainnya, yakni bantuan untuk satu tim kepolisian yang dikirim ke Amerika Serikat (AS) untuk pada 2021. Nominalnya mencapai Rp210 juta.
Sugeng mengaku pihaknya belum bisa memastikan keabsahan data tersebut. Sebab, informasi itu dikirim dari seseorang melalui
WhatsApp (WA).
“Data dari WA tanpa nama sudah ditarik, lalu dihapus data itu, dan nomor itu tidak bisa dihubungi lagi,” jelas dia.
Sugeng mendorong Polri mengecek kebenaran informasi itu. Sebab, IPW tidak memiliki kewenangan untuk menyelidiki dugaan aliran dana dari konsorsium.
“Pengecekan oleh polisi apakah Kapolri mampu, mau, atau bagaimana?” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)
