Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Medcom.id/Siti Yona
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Medcom.id/Siti Yona

28 Anggota Diduga Langgar Etik Terkait Kerusuhan Stadion Kanjuruhan

Siti Yona Hukmana • 03 Oktober 2022 19:29
Jakarta: Inspektorat Khusus (Itsus) Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri dan Biro Pengamanan Internal (Paminal) Polri memeriksa puluhan anggota buntut kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Sebanyak 28 anggota diduga melanggar etik dalam insiden maut tersebut.
 
"Pada malam hari ini juga melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik anggota Polri sebanyak 28 personel Polri. Ini pun masih dalam proses pemeriksaan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Malang, Jawa Timur, Senin, 3 Oktober 2022.
 
Dedi mengatakan dari 28 orang tersebut sembilan orang telah dinonaktifkan sebagai anggota Polri. Kesembilan anggota Polri itu merupakan satuan Brimob.

"Kapolda Jatim (Irien Nico Afinta) menonaktifkan Danyon, Danki, Danton Brimob sebanyak sembilan orang. Semuanya dalam proses pemeriksaan oleh tim malam ini," ujar jenderal bintang dua itu.
 
Selain itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. Dia digantikan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis.
 
"Kapolri memutuskan menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dimutasi sebagai Pamen SDM Polri," kata Dedi.
 

Baca juga: 18 Polisi Diperiksa Terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan


 
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Dalam pertandingan ini, Arema kalah dengan skor 3-2 dari Persebaya Surabaya.
 
Insiden bermula saat beberapa suporter Arema memasuki lapangan usai pertandingan tersebut. Tak beberapa lama, ratusan Aremania memenuhi lapangan Kanjuruhan.
 
Mereka mendatangi para pemain. Beberapa ada yang melayangkan protes hingga memeluk pemain. Polisi lantas menghadang para suporter itu. Pihak keamanan juga menggiring para pemain masuk ke ruang ganti.
 
Kemudian, polisi tiba-tiba menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang masuk ke lapangan. Gas air mata itu tak hanya ditembakkan ke lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.
 
Berdasarkan data terbaru, sebanyak 125 orang meninggal dunia buntut insiden maut itu. Lalu, 21 orang luka berat, dan luka ringan 304 orang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan