Jakarta: Anggota panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Al Araf mengakui tugas barunya ini tak akan mudah. Menjadi pansel KPK memiliki tantangan yang berat.
"Mengingat harapan publik yang tinggi terhadap KPK dalam mengatasi persoalan korupsi di Indonesia," kata Al Araf kepada Medcom.id, Sabtu, 18 Mei 2019.
Ia menjelaskan, selama ini KPK merupakan institusi yang dipercaya publik dalam mengatasi persoalan korupsi di Indonesia akibat kinerjanya yang dinilai masyarakat, sangat baik. Mencari pemimpin lembaga KPK untuk melanjutkan kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah tentu tak mudah.
"Karenanya memilih pimpinan KPK merupakan kerja yang berat," ucap Direktur Lembaga Imparsial itu.
Baca juga: Jokowi Berharap Pansel KPK Cetak Figur Kredibel
Al Araf berharap proses seleksi nanti dapat menghasilkan pimpinan KPK yang memiliki integritas dan independensi tinggi. Pimpinan KPK pilihan pansel nanti juga diharapkan memiliki kompetensi yang mumpuni.
Al Araf merupakan satu dari sembilan anggota pansel KPK yang ditunjuk Presiden Joko Widodo. Al Araf merupakan Direktur Imparsial, LSM yang fokus pada isu Hak Asasi Manusia (HAM) dan reformasi TNI-Polri.
Selain Al Araf, delapan orang pansel KPK lain yang ditunjuk Presiden ialah, dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti Yenti Garnasih sebagai Ketua Pansel dan Guru Besar Hukum Pidana Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji sebagai Wakil Ketua.
Adapun anggota Pansel adalah Guru Besar Hukum Pidana UI Harkristuti Harkrisnowo, pakar psikologi politik Hamdi Moeloek, Guru Besar Hukum Pidana Universitas Gadjah Mada Marcus Priyo Gunarto, Hendardi dari Setara Institute, Direktur Jenderal HAM Kementerian Hukum dan HAM Mualimin Abdi, serta Staf Ahli Bappenas Diani Sadia Wati.
Jakarta: Anggota panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Al Araf mengakui tugas barunya ini tak akan mudah. Menjadi pansel KPK memiliki tantangan yang berat.
"Mengingat harapan publik yang tinggi terhadap KPK dalam mengatasi persoalan korupsi di Indonesia," kata Al Araf kepada
Medcom.id, Sabtu, 18 Mei 2019.
Ia menjelaskan, selama ini KPK merupakan institusi yang dipercaya publik dalam mengatasi persoalan korupsi di Indonesia akibat kinerjanya yang dinilai masyarakat, sangat baik. Mencari pemimpin lembaga KPK untuk melanjutkan kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah tentu tak mudah.
"Karenanya memilih pimpinan KPK merupakan kerja yang berat," ucap Direktur Lembaga Imparsial itu.
Baca juga:
Jokowi Berharap Pansel KPK Cetak Figur Kredibel
Al Araf berharap proses seleksi nanti dapat menghasilkan pimpinan KPK yang memiliki integritas dan independensi tinggi. Pimpinan KPK pilihan pansel nanti juga diharapkan memiliki kompetensi yang mumpuni.
Al Araf merupakan satu dari sembilan anggota pansel KPK yang ditunjuk Presiden Joko Widodo. Al Araf merupakan Direktur Imparsial, LSM yang fokus pada isu Hak Asasi Manusia (HAM) dan reformasi TNI-Polri.
Selain Al Araf, delapan orang pansel KPK lain yang ditunjuk Presiden ialah, dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti Yenti Garnasih sebagai Ketua Pansel dan Guru Besar Hukum Pidana Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji sebagai Wakil Ketua.
Adapun anggota Pansel adalah Guru Besar Hukum Pidana UI Harkristuti Harkrisnowo, pakar psikologi politik Hamdi Moeloek, Guru Besar Hukum Pidana Universitas Gadjah Mada Marcus Priyo Gunarto, Hendardi dari Setara Institute, Direktur Jenderal HAM Kementerian Hukum dan HAM Mualimin Abdi, serta Staf Ahli Bappenas Diani Sadia Wati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)