medcom.id, Jakarta: Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas menyangsikan kabar Abraham Samad menawarkan kemudahan penanganan kasus terhadap Emir Moeis. Karena seorang pimpinan KPK sulit mengintervensi kasus di KPK.
Menurut Busyro, pimpinan dan pegawai KPK punya nilai tinggi yang sudah ditanam sebagai penggambaran nilai institusi. "Setiap insan KPK sudah tertanam core values (nilai utama-red) yakni profesionalisme yang independen. Values ini sudah menjadi institusional values," ujar Busyro saat dihubungi, Kamis (5/2/2015).
Busyro menerangkan, seluruh pegawai baik penyidik, penyelidik, serta penuntut, memahami dan sudah menerapkan nilai itu dalam pekerjaan mereka. Sehingga, dia tak pernah melihat ada dominasi atau intervensi dalam penanganan sebuah kasus. "Selama di KPK saya tidak pernah temukan dominansi dan intervensi internal maupun eksternal. Karena penyidik dan penuntut harus akuntable secara moral yuridis,” ujarnya.
Busyro menyangsikan kabar Abraham memberi bantuan dan kemudahan dalam penanganan kasus seperti yang diungkap Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. "Sulit ada intervensi yang efektif dari Abraham. Karena penentuan tersangka selalu terbuka by evidance di forum terbuka,” katanya.
Seperti diketahui, Hasto menuding Abraham Samad telah menawarkan penyelesaian sejumlah kasus yang sedang ditangani KPK kepada dirinya. Tawaran itu diberikan terkait keinginan Abraham menjadi calon wakil presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014.
medcom.id, Jakarta: Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas menyangsikan kabar Abraham Samad menawarkan kemudahan penanganan kasus terhadap Emir Moeis. Karena seorang pimpinan KPK sulit mengintervensi kasus di KPK.
Menurut Busyro, pimpinan dan pegawai KPK punya nilai tinggi yang sudah ditanam sebagai penggambaran nilai institusi. "Setiap insan KPK sudah tertanam
core values (nilai utama-red) yakni profesionalisme yang independen.
Values ini sudah menjadi institusional
values," ujar Busyro saat dihubungi, Kamis (5/2/2015).
Busyro menerangkan, seluruh pegawai baik penyidik, penyelidik, serta penuntut, memahami dan sudah menerapkan nilai itu dalam pekerjaan mereka. Sehingga, dia tak pernah melihat ada dominasi atau intervensi dalam penanganan sebuah kasus. "Selama di KPK saya tidak pernah temukan dominansi dan intervensi internal maupun eksternal. Karena penyidik dan penuntut harus akuntable secara moral yuridis,” ujarnya.
Busyro menyangsikan kabar Abraham memberi bantuan dan kemudahan dalam penanganan kasus seperti yang diungkap Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. "Sulit ada intervensi yang efektif dari Abraham. Karena penentuan tersangka selalu terbuka
by evidance di forum terbuka,” katanya.
Seperti diketahui, Hasto menuding Abraham Samad telah menawarkan penyelesaian sejumlah kasus yang sedang ditangani KPK kepada dirinya. Tawaran itu diberikan terkait keinginan Abraham menjadi calon wakil presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)