medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan penyidik dan pegawai Biro Hukum KPK diteror pasca-mengusut kasus Komjen Budi Gunawan. Secara institusi, KPK sudah meminta perlindungan kepada Wakapolri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan kepolisian berpengalaman menghadapi teror. Bahkan, bukan hanya ancaman yang diterima aparat kepolisan tapi bentuk teror secara fisik. Seperti penembakan.
"Pengalaman ketidaksukaan penegakan hukum, Polri telah mengalaminya," kata Ronny di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Dia mencontohkan kasus penembakan anggota polisi yang terjadi pada 2013. Di pertengahan tahun itu terjadi rentetan penembakan terhadap anggota kepolisian di Jabodetabek.
Untuk itu, kata dia, Polri akan membagi pengalamannya kepada KPK, bagaimana mengatasi ancaman dan teror.
"Pengalaman ketidaksukaan penegakan hukum, polri telah mengalaminya. Polri enindaklanjuti secara proporsional agar masyarakat tak resah. Pengalaman ini yang akan kami share kepada KPK," beber Ronny.
Jenderal bintang dua ini mengatakan kepolisian akan membantu KPK dan institusi lainnya jika membutuhkan pengamanan. Dia menegaskan Polri tak akan bersikap diskriminatif. "Jika memang ada yang membutuhkan, kita bantu," tuturnya.
"Dan ancaman itu harus dihadapi secara proporsional, jangan dianggap teror," tukasnya. Yang pasti, kata dia, Polri tak akan membiarkan warga negara menghadapi ancaman teror.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan penyidik dan pegawai Biro Hukum KPK diteror pasca-mengusut kasus Komjen Budi Gunawan. Secara institusi, KPK sudah meminta perlindungan kepada Wakapolri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan kepolisian berpengalaman menghadapi teror. Bahkan, bukan hanya ancaman yang diterima aparat kepolisan tapi bentuk teror secara fisik. Seperti penembakan.
"Pengalaman ketidaksukaan penegakan hukum, Polri telah mengalaminya," kata Ronny di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Dia mencontohkan kasus penembakan anggota polisi yang terjadi pada 2013. Di pertengahan tahun itu terjadi rentetan penembakan terhadap anggota kepolisian di Jabodetabek.
Untuk itu, kata dia, Polri akan membagi pengalamannya kepada KPK, bagaimana mengatasi ancaman dan teror.
"Pengalaman ketidaksukaan penegakan hukum, polri telah mengalaminya. Polri enindaklanjuti secara proporsional agar masyarakat tak resah. Pengalaman ini yang akan kami share kepada KPK," beber Ronny.
Jenderal bintang dua ini mengatakan kepolisian akan membantu KPK dan institusi lainnya jika membutuhkan pengamanan. Dia menegaskan Polri tak akan bersikap diskriminatif. "Jika memang ada yang membutuhkan, kita bantu," tuturnya.
"Dan ancaman itu harus dihadapi secara proporsional, jangan dianggap teror," tukasnya. Yang pasti, kata dia, Polri tak akan membiarkan warga negara menghadapi ancaman teror.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(KRI)