medcom.id, Jakarta: Agustinus Tae, tersangka pembunuhan Angeline, mengakui jika lubang tempat ditemukannya jasad bocah tersebut telah ada sejak seminggu sebelum kasus terjadi. Hal ini disampaikan Agus ke kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea.
"Menurut keterangan Agus, pertama yang aneh itu, lubang sudah digali satu minggu sebelum pembunuhan," kata Hotman kepada wartawan dalam jumpa pers di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (5/7/2015).
Hotman menjelaskan, jasad bocah delapan tahun tersebut ditemukan di dalam lubang galian. Lokasi lubang tepat di bawah kandang ayam, di belakang rumah ibu angkatnya Angeline, Margriet Megawe. Keberadaan lubang yang terlihat seminggu sebelu kejadian ini patut digali lebih dalam oleh pihak berwajib. Selain itu ada keanehan lain.
"Keanehan yang kedua, pada 16 Mei sore, di situ pertama kali dia (Agus) melihat Yvone (anak kandung Margriet) datang ke rumah itu. Apakah ini insiden atau tidak? Ini relevan dibuka misterinya oleh Polda Bali," lanjut dia.
Pernyataan Agus selama diperiksa oleh Polda Bali terkait kasus kematian Angeline kerap berubah-ubah. Pertama, ia mengaku sebagai pelaku tunggal pembunuhan Angeline. Namun, pernyataannya tiba-tiba berubah dan mengaku dia hanya disuruh oleh Margriet menghabisi nyawa bocah malang itu.
Agus sendiri berencana akan membeberkan apa yang sebenarnya terjadi hingga akhirnya Angeline meninggal. Namun, dia ingin melakukannya kala dikonfrotasi dengan Margriet. Sayang, niat Agus tak jua kesampaian. Hingga saat ini Margriet enggan dikonfrontasi.
"Jadi, dia (Agus) berharap Margriet berterus terang mengakui perbuatannya," kata Haposan Sihombing, kuasa hukum Agus yang lain.
medcom.id, Jakarta: Agustinus Tae, tersangka pembunuhan Angeline, mengakui jika lubang tempat ditemukannya jasad bocah tersebut telah ada sejak seminggu sebelum kasus terjadi. Hal ini disampaikan Agus ke kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea.
"Menurut keterangan Agus, pertama yang aneh itu, lubang sudah digali satu minggu sebelum pembunuhan," kata Hotman kepada wartawan dalam jumpa pers di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (5/7/2015).
Hotman menjelaskan, jasad bocah delapan tahun tersebut ditemukan di dalam lubang galian. Lokasi lubang tepat di bawah kandang ayam, di belakang rumah ibu angkatnya Angeline, Margriet Megawe. Keberadaan lubang yang terlihat seminggu sebelu kejadian ini patut digali lebih dalam oleh pihak berwajib. Selain itu ada keanehan lain.
"Keanehan yang kedua, pada 16 Mei sore, di situ pertama kali dia (Agus) melihat Yvone (anak kandung Margriet) datang ke rumah itu. Apakah ini insiden atau tidak? Ini relevan dibuka misterinya oleh Polda Bali," lanjut dia.
Pernyataan Agus selama diperiksa oleh Polda Bali terkait kasus kematian Angeline kerap berubah-ubah. Pertama, ia mengaku sebagai pelaku tunggal pembunuhan Angeline. Namun, pernyataannya tiba-tiba berubah dan mengaku dia hanya disuruh oleh Margriet menghabisi nyawa bocah malang itu.
Agus sendiri berencana akan membeberkan apa yang sebenarnya terjadi hingga akhirnya Angeline meninggal. Namun, dia ingin melakukannya kala dikonfrotasi dengan Margriet. Sayang, niat Agus tak jua kesampaian. Hingga saat ini Margriet enggan dikonfrontasi.
"Jadi, dia (Agus) berharap Margriet berterus terang mengakui perbuatannya," kata Haposan Sihombing, kuasa hukum Agus yang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)