medcom.id, Jakarta: Janji Pemerintah Arab Saudi untuk menambah 10 ribu kuota jemaah haji Indonesia tidak ditepati. Kuota jemaah haji Indonesia masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni 168.800 orang.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, hingga kini, pemerintah Indonesia belum mendapat kabar perihal janji tersebut. Bahkan, hingga penandatangan Walimatu Hajj berlangsung, pemerintah Arab Saudi tak menyingung sedikit pun soal penambahan kuota.
"Dulu Pemerintah Arab melalui Raja Salman menjanjikan penambahan kouta. Tapi hingga detik-detik terakhir pemberangkatan haji tahun ini tidak ada," kata Lukman di Kemenag, MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).
Ia menuturkan, kouta jemaah haji yang sudah tertera dalam kesepakatan haji hanya 168.800 orang. Lukman mengaku, Kemenag hanya mampu bekerja berdasarkan legalitas hitam di atas putih.
"Kami hanya bisa bekerja sesuai dengan kesepakatan yang sudah ditandatangani itu. Dari situ kami persiapkan segala sesuatunya," tutur Lukman.
Ia menyampaikan, Pemerintah Arab Saudi tidak mampu memenuhi janji lantaran terbentur waktu. Lagipula, lanjut dia, penambahan 10 ribu kuota membutuhkan persiapan matang.
"Waktunya sudah tidak memungkinkan untuk mengubah jumlah kuota. Apalagi penambahan 10 ribu membutuhkan persiapan yang matang seperti penyediaan hotel di Mekah dan Madinah, pesawat udara dan seterusnya," papar Lukman.
Kendati demikian, Lukam berharap Arab Saudi memenuhi janjinya seperti yang sudah digembor-gemborkan tahun lalu. Ia meminta janji tersebut dituangkan dalam nota kesepakatan kedua negara.
"Kesepakatan itu harus dimuat dari jauh-jauh hari sehingga kemudian pemerintah Indonesia bisa bekerja dalam landasan legalitas," tandas dia.
medcom.id, Jakarta: Janji Pemerintah Arab Saudi untuk menambah 10 ribu kuota jemaah haji Indonesia tidak ditepati. Kuota jemaah haji Indonesia masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni 168.800 orang.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, hingga kini, pemerintah Indonesia belum mendapat kabar perihal janji tersebut. Bahkan, hingga penandatangan Walimatu Hajj berlangsung, pemerintah Arab Saudi tak menyingung sedikit pun soal penambahan kuota.
"Dulu Pemerintah Arab melalui Raja Salman menjanjikan penambahan kouta. Tapi hingga detik-detik terakhir pemberangkatan haji tahun ini tidak ada," kata Lukman di Kemenag, MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).
Ia menuturkan, kouta jemaah haji yang sudah tertera dalam kesepakatan haji hanya 168.800 orang. Lukman mengaku, Kemenag hanya mampu bekerja berdasarkan legalitas hitam di atas putih.
"Kami hanya bisa bekerja sesuai dengan kesepakatan yang sudah ditandatangani itu. Dari situ kami persiapkan segala sesuatunya," tutur Lukman.
Ia menyampaikan, Pemerintah Arab Saudi tidak mampu memenuhi janji lantaran terbentur waktu. Lagipula, lanjut dia, penambahan 10 ribu kuota membutuhkan persiapan matang.
"Waktunya sudah tidak memungkinkan untuk mengubah jumlah kuota. Apalagi penambahan 10 ribu membutuhkan persiapan yang matang seperti penyediaan hotel di Mekah dan Madinah, pesawat udara dan seterusnya," papar Lukman.
Kendati demikian, Lukam berharap Arab Saudi memenuhi janjinya seperti yang sudah digembor-gemborkan tahun lalu. Ia meminta janji tersebut dituangkan dalam nota kesepakatan kedua negara.
"Kesepakatan itu harus dimuat dari jauh-jauh hari sehingga kemudian pemerintah Indonesia bisa bekerja dalam landasan legalitas," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)