medcom.id, Madinah: Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah mulai menerima pasien rawat inap. Pasien pertama yang dirawat BPIH yakni Rasini binti Harun Yunus, 72, calon haji kloter 1 Embakarsi Batam.
Kondisi Rasini sempat drop sesaat setelah pesawat yang membawanya dari Tanah Air mendarat di Bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi, Senin (1/9/2014) malam.
Ia pun langsung dibawa dengan mobil ambulan ke rumah sakit Madinah. Petugas rumah sakit menghubungi BPHI yang lantas menjemput Rasini untuk dirawat di Ruang UGD BPHI.
Rasini hingga kini dirawat dokter Meddy Setiawan. Dokter mengatakan, Rasini menderita leukimia atau kanker darah.
Saat tiba di Madinah, kondisi Rasini cukup mengkhawatirkan. Hemoglobinnya (Hb) hanya 3,9. Suhu badan cukup panas.
"Kemarin panas tinggi, sesak, sekarang sudah berkurang. Mungkin sudah sakit sejak di Indonesia," kata Meddy.
Ketika ditengok wartawan Media Indonesia, Selasa (2/9) siang, kondisi Rusini sudah lebih baik. Ia pun sudah mau makan. Hb-nya sudah berada di angka 79.
Dalam catatan medis, Rasini menderita chronic lympoblastic leucomia (CLL) juga infeksi paru-paru. Rasini akan mendapat cuci darah dalam waktu dekat. Saat ini, Rusini masih dirawat dengan infus.
"Sekarang kondisi mulai normal, panas badan mulai menurun, infeksi parunya sudah teratasi," kata Meddy yang juga Kepala BPHI ini.
Konsultan ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Madinah, Abdul Choliq, ikut menjenguk Rasini. Dia memberi wejangan kepada Rasini.
"Ibu, sekarang itu semua karena takdir Allah. Barangkali ada hikmahnya. Minta Allah yang memberi jalan. Sekarang Ibu tidak usah berpikir ibadah Arbain. Yang penting, Ibu ada ibadah yang lebih penting lagi, ibadah haji," ujar Choliq.
Mendengar nasihat itu membuat Rusini kembali bersemangat. "Saya yakin Ibu Rasini minimal bisa di safari wukuf. Batal (haji) kalau sudah sama sekali tidak bisa apa-apa," kata Choliq.
medcom.id, Madinah: Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah mulai menerima pasien rawat inap. Pasien pertama yang dirawat BPIH yakni Rasini binti Harun Yunus, 72, calon haji kloter 1 Embakarsi Batam.
Kondisi Rasini sempat drop sesaat setelah pesawat yang membawanya dari Tanah Air mendarat di Bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi, Senin (1/9/2014) malam.
Ia pun langsung dibawa dengan mobil ambulan ke rumah sakit Madinah. Petugas rumah sakit menghubungi BPHI yang lantas menjemput Rasini untuk dirawat di Ruang UGD BPHI.
Rasini hingga kini dirawat dokter Meddy Setiawan. Dokter mengatakan, Rasini menderita leukimia atau kanker darah.
Saat tiba di Madinah, kondisi Rasini cukup mengkhawatirkan. Hemoglobinnya (Hb) hanya 3,9. Suhu badan cukup panas.
"Kemarin panas tinggi, sesak, sekarang sudah berkurang. Mungkin sudah sakit sejak di Indonesia," kata Meddy.
Ketika ditengok wartawan
Media Indonesia, Selasa (2/9) siang, kondisi Rusini sudah lebih baik. Ia pun sudah mau makan. Hb-nya sudah berada di angka 79.
Dalam catatan medis, Rasini menderita chronic lympoblastic leucomia (CLL) juga infeksi paru-paru. Rasini akan mendapat cuci darah dalam waktu dekat. Saat ini, Rusini masih dirawat dengan infus.
"Sekarang kondisi mulai normal, panas badan mulai menurun, infeksi parunya sudah teratasi," kata Meddy yang juga Kepala BPHI ini.
Konsultan ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Madinah, Abdul Choliq, ikut menjenguk Rasini. Dia memberi wejangan kepada Rasini.
"Ibu, sekarang itu semua karena takdir Allah. Barangkali ada hikmahnya. Minta Allah yang memberi jalan. Sekarang Ibu tidak usah berpikir ibadah Arbain. Yang penting, Ibu ada ibadah yang lebih penting lagi, ibadah haji," ujar Choliq.
Mendengar nasihat itu membuat Rusini kembali bersemangat. "Saya yakin Ibu Rasini minimal bisa di safari wukuf. Batal (haji) kalau sudah sama sekali tidak bisa apa-apa," kata Choliq.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)