Ilustrasi. Antara/M.Tohamasun
Ilustrasi. Antara/M.Tohamasun

Tunggu Jemaah Datang, Petugas Haji Gelar Pengajian

23 September 2014 12:58
medcom.id, Jeddah: Sembari menunggu waktu pergantian sif serta kedatangan jemaah selanjutnya, Sektor 2 Daker Jeddah menyelenggarakan pengajian di Plaza Kedatangan E3 Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.
 
Kegiatan pada Senin (22/9/2014) malam ini diikuti seluruh Panitia Daker Jeddah Sektor 2 dan tenaga musiman asal Mesir (umal) serta beberapa petugas dari maktab wukala Arab Saudi.
 
Kegiatan diawali dengan pembacaan Alquran oleh salah seorang hafidz pekerja asal Mesir. Dia membacakan ayat Alquran Surat al-Baqarah ayat 196 – 203 dengan nada yang sangat merdu khas seni baca Alquran Mesir, yaitu gaya bayyati.

Tidak mau kalah dengan pekerja asal Mesir, para petugas maktab wukala yang asli Arab Saudi juga ikut berpartisipasi dengan menunjuk wakilnya melantunkan ayat Alquran dalam langgam versi Makkah, yaitu gaya hijaz.
 
Setelah pembacaan Alquran, Ketua Sektor 2 Daerah Kerja Jeddah, Misroni memberikan pesan kepada semua petugas haji untuk selalu bersungguh-sungguh melayani tamu-tamu Allah para jemaah haji.
 
"Tugas kita dibantu Allah dan malaikat-malaikat-Nya. Jadi ikhlaslah dan bangun sistem kerja yang baik. Kalau kita melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya, hasilnya akan baik pula buat jemaah,” kata Misroni.
 
Tidak hanya sektor 2 Daker Jeddah yang menyelenggarakan pengajian saat ada waktu yang luang tidak ada jemaah. Sektor 1 juga melakukan hal yang sama dengan model yang berbeda.
 
Ketua Sektor 1 Daker Jeddah Nur Arifin menjelaskan setiap apel kesiapan sebelum memulai tugas di bandara KAIA Jeddah, setelah dilakukan evaluasi tugas hari sebelumnya kemudian dilanjutkan tausiyah (pesan kebaikan) walaupun hanya satu ayat ataupun satu hadis.
 
“Malam ini tema tausiyahnya adalah Berkatalah yang baik atau diam. Kita sebagai manusia memang telah diberikan banyak sekali nikmat oleh Allah SWT termasuk nikmat dapat berbicara. Akan tetapi, banyak yang salah menggunakan nikmat ini. Mereka tidak mengerti bahwa mulut yang telah dikaruniakan oleh-Nya seharusnya dapat dijaga dengan baik dan digunakan hanya untuk kebaikan,” Kata Nur Arifin.
 
Nur Arifin menjelaskan Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." Lalu dalam hadis lain disebutkan, "Allah SWT memberi rahmat kepada orang yang berkata baik lalu mendapat keuntungan, atau diam lalu mendapat keselamatan."
 
Demikianlah, lidah seseorang itu sangat berbahaya sehingga dapat mendatangkan banyak kesalahan. Imam Ghazali telah menghitung ada 20 bencana karena lidah antara lain berdusta, ghibah (membicarakan orang lain), adu domba, saksi palsu, sumpah palsu, berbicara yang tidak berguna, menertawakan orang lain, menghina orang lain, mencari-cari kesalahan orang lain dan lainnya.
 
Nur Arifin mengakhiri tausiyahnya dengan statement bahwa bagi seorang mukmin yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah, wajib mengerti bahwa perkataan itu termasuk amalannya yang kelak akan dihisab, amalan baik maupun buruk. Karena Ilahi tidak mengalpakan, tidak pernah lalai ataupun menghapuskan satu pun perkataan yang diucapkan manusia. Ia pasti mencatat dan memasukkannya ke dalam buku amal. Ingatlah bahwa semuanya, kelak harus kita pertanggungjawabkan. (mch2014)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan