177 WNI calon haji ditangkap karena gunakan paspor FIlipina (Foto: Manila Bulletin)
177 WNI calon haji ditangkap karena gunakan paspor FIlipina (Foto: Manila Bulletin)

Dubes RI Sebut 9 WNI di Filipina sebagai Pahlawan

04 September 2016 16:28
medcom.id, Tangerang: Pesawat yang mengangkut 58 warga negara Indonesia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu, 4 September. Mereka enggan bertemu awak media lantaran kondisi belum stabil.
 
Pewarta Metro TV, Fazilah Khairunissa, melaporkan, pesawat AirAsia yang membawa mereka dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar mendarat di Cengkareng pukul 14.15 WIB. Pesawat terlambat beberapa menit dari jadwal semula, pukul 13.50 WIB.
 
Begitu tiba, Duta Besar RI untuk Filipina Johny J Lumintang menyerahkan 58 WNI tersebut kepada perwakilan pemerintah daerah dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.

Para korban agen perjalanan haji yang tiba di Bandara Soetta, Cengkareng, Tangerang, Banten, merupakan bagian dari 168 calon haji (calhaj) yang ditahan imigrasi Filipina. Sebanyak 110 calhaj telah diturunkan di Bandara Hasanuddin, Makassar setelah diterbangkan dari Manila.
 
"Sementara sembilan orang masih dimintai keterangan otoritas Filipina," kata Johnny saat menggelar jumpa wartawan di Bandara Soetta.
 
Johnny menyebut sembilan orang tersebut sebagai pahlawan. Sebab, kata dia, calhaj yang lain tidak bisa dipulangkan.
 
"Kami berikan penghargaan setinggi-tingginya pada mereka. Pemerintah Filipina berusaha sekuat-kuatnya utuk mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang peristiwa ini dari mereka," kata Johnny.
 
Berkait kondisi para korban, Johnny menyebut, mayoritas menderita flu dan batuk. Karenanya, mereka tidak dihadirkan ke konferensi pers. "Mereka perlu pemulihan fisik dan psikis," katanya.
 
Para calhaj tersebut ditangkap imigrasi Filipina karena menggunakan paspor palsu untuk berangkat haji melalui negara tersebut. Paspor palsu yang dipegang 177 WNI tersebut diperoleh dari sekelompok warga Filipina yang bekerja pada jasa layanan pemberangkatan ibadah haji di Filipina.
 
Dengan membayar USD6.000-10.000, mereka dapat berangkat haji dengan menggunakan kuota cadangan yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada jemaah haji Filipina.
 
Ternyata, para anggota jemaah WNI itu diturunkan dari pesawat karena tidak bisa berbicara dalam bahasa Tagalog Filipina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan