Haji (Foto: MI/Adam Dwi)
Haji (Foto: MI/Adam Dwi)

Jelang Wukuf, Semua Jemaah Calhaj Tiba di Tanah Suci

Aries Wijaksena • 29 September 2014 01:03
medcom.id, Jeddah: Kelompok terbang 27 asal Embarkasi Ujung Pandang menutup kedatangan jemaah calon haji Indonesia di Tanah Suci. Kloter yang mengangkut 402 calon haji termasuk petugas ini mendarat di Terminal Haji, Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Minggu (28/9/2014) pukul 17.15 Waktu Arab Saudi.
 
Sementara itu, Ketua MUI Din Syamsuddin mengajak jemaah haji mendoakan Bangsa Indonesia terbebas dari malapetaka.
 
"Alhamdulilah tahun ini ditandai wukuf hari Jumat sehingga ada yang menyebut haji akbar. Walaupun banyak pendapat dengan quran dan hadist saya berpendapat semua haji itu akbar. Tapi yang penting hari Jumat dikenal sebaik-baiknya, semulia-mulianya hari. Semoga semua jemaah haji bisa memanfaatkan di padang Arafah, berdoalah banyak-banyak, berdzikirlah," kata Din disela-sela kunjungan ke pemondokan jamaah haji di Makkah, Minggu (28/9/2014).

Din secara khusus meminta para jemaah haji mendoakan Bangsa Indonesia. Kalau 168 ribu jamaah haji mendoakan, Din yakin Bangsa Indonesia akan selalu berada dibawah lindungan-Nya.
 
"Jangan lupa berdoa untuk bangsa Indonesia. Agar tetap bersatu dalam kemajemukan, bebaskan dari malapetaka dan marabahaya. Kalau doa 168 ribu lebih jamaah haji Indonesia di padang Arafah bangsa kita InsyaAllah Mabrur," doanya.
 
Din juga mengingatkan Kemenag untuk mempersiapkan puncak haji yakni pada saat Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Terutama saat lempar jumroh yang dinilainya sangat berat.
 
"Saya sarankan dilakukan persiapan-persiapan. Melihat perencanaan menggunakan pendekatan militer bagaimana operasionalnya saya kira cukup baik, tinggal bagaimana eksekusi di lapangan," katanya.
 
Din mengapresiasi kinerja semua petugas haji yang sudah mempersiapkan diri jelang Armina. Termasuk upacara persiapan yang digelar tiap hari untuk persiapan Armina. "Wawasan ibadah jamaah juga semakin bertambah, berkat bimbingan di dalam negeri. Memang ada beberapa orang tua yang rentan terhadap keadaan," lanjut Din.
 
Din juga berharap Kemenag memberi jalan tengah terkait perbedaan keyakinan jamaah soal mabit sebelum atau sesudah ke Arafah. Menurutnya, yang paling penting haji itu Arafah karena itu semua harus ada di Arafah.
 
"Saya mendengar ada rencana safari wukuf , karena itu yang menentukan keabsahan. Yang lain rukun dan wajib kalau darurat bisa ditoleransi," tutupnya.
 
Tahun ini, kuota haji Indonesia tercatat 168.800 orang, di mana haji reguler sebanyak 155.200 dan haji khusus yang mendaftar lewat Penyelenggara Ibadah Haji Khusus sebanyak 13.600 orang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan