Haji (Foto: MI/Adam Dwi)
Haji (Foto: MI/Adam Dwi)

Jemaah Haji Indonesia Antusias Sambut Haji Akbar

01 Oktober 2014 17:34
medcom.id, Makkah: Puncak haji tahun ini jatuh pada Jumat 3 Oktober. Banyak yang menyebutkan haji tahun ini sebagai haji akbar karena jatuh pada hari Jumat. Jamaah haji Indonesia pun antusias menyambut haji akbar yang memiliki banyak keistimewaan ini.
 
"Saya putar-putar ke pemondokan jamaah untuk memberikan tausiah. Banyak yang tanya tentang haji akbar, mereka sangat antusias," kata Abdul Kholiq, Pembimbing Ibadah di PPIH Daker Madinah, saat berbincang dengan wartawan di Kantor Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah, Rabu (1/10/2014).
 
Pada saat haji Akbar, jumlah jamaah haji membludak. Banyak jamaah dari seluruh penjuru dunia termasuk warga Arab Saudi sendiri berhaji untuk mengikuti jejak nama.

"Secara kebetulan hari Jumat itu hari yang sangat mulia dan bertepatan pada saat Nabi Muhammad SAW berhaji pada hari Jumat," kata Kholiq.
 
Selain itu, ada hadist yang menyatakan pada saat haji akbar pahala haji dilipatgandakan menjadi tujuh kali. Konon, pada saat haji akbar doa jamaah haji bakal terkabul.
 
"Tapi sebaiknya jangan ngomong pahala. Keistimewaannya adalah mengenang jejak Nabi Muhammad. Jadi banyak doanya dikabulkan, berdoalah banyak-banyak di Arafah," kata Kholiq.
 
Namun, untuk mendapatkan berkah haji akbar seluruh rukun dan wajib haji harus dipenuhi. Termasuk juga prosesi puncak haji dari Arafah-Muzdalifah-Mina.
 
"Jadi banyak jamaah yang tahu perjalanan haji tapi tidak tahu hikmah di balik perjalanan itu. Haji adalah wukuf di Arafah, jadi Habluminallah. Di situlah ketakwaan kita diuji, padang Arafah seperti padang Mahsyar," terang Kholiq.
 
Kloliq dan tim pembimbing ibadah haji pun memberikan bimbingan kepada jamaah haji jelang puncak haji. "Saya sampaikan hubungannya dengan kehidupan sosial. Sifat munafik itu dihilangkan, sifat Firaun yang kejam dan bengis dihilangkan, sikap korun itu gila jabatan dan gila harta dihilangkan. Semuanya menjadi persaudaraan abadi dan menjadi muslim yang baik, di situlah haji mabrur itu" katanya.
 
"Menjaga mabrurnya bagaimana? Seperti Nabi diperintahkan untuk menyempurnakan akhlak, tahu unggah-ungguh, rikuh, menjaga bahasa dengan orang tua,semua ada aturan mainnya," pungkasnya.(mch2014)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan