medcom.id, Tangerang: Sedikitnya 140 calon calon haji plus terlantar di Hotel Sahabat, Jalan Husen Sastra Negara, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Banten, hingga sore tadi (2/10/2014). Mereka adalah calon haji yang rencananya diberangkatkan PT Gema Wahyu Pratama, Jakarta.
Mereka tiba di hotel, Kamis pekan lalu. Calhaj dijanjikan berangkat sehari setelahnya atau Jumat (26/9). "Kami bingung dan selalu tidak mendapat kepastian kapan akan diberangkatkan," kata Ontasari Yunaldi, calon haji dari Surabaya, Jawa Timur.
Keberangkatan kali ini merupakan realisasi kegagalan pada 2011. Saat itu, Ontasari gagal berangkat setelah membayar Rp85 juta. "Waktu itu juga sama, keberangkatan kami juga gagal. Tapi informasi diperoleh ketika kami masih di kampung halaman," kata dia.
Hingga kini, nasib Ontasari dan calon haji lainnya belum jelas. Mereka sudah patah arang karena harusnya mereka sudah wukuf di Padang Arafah. Pemerintah Arab Saudi pun telah menyetop kedatangan haji di Jeddah.
"Yang jelas keberangkatan Haji kami sudah batal. Karenanya, malam ini kami semua rencanya akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Iitu baru janji dari pemiliki PT Gema Wahyu Pratama," kata dia.
Calon haji mendesak pemilik PT Gema Wahyu Pratama mengembalikan semua biaya yang telah disetorkan. Ontasari mengaku sudah menambah biaya Rp10 juta, sehingga total uang yang sudah disetor menjadi Rp95 juta.
"Kami tidak tahu nama asli pemilik PT Gema Wahyu Pratama itu, karena selama ini kami hanya memanggilnya ustaz," kata salah satu calon jemaah haji asal Surabaya yang enggan disebut nama.
medcom.id, Tangerang: Sedikitnya 140 calon calon haji plus terlantar di Hotel Sahabat, Jalan Husen Sastra Negara, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Banten, hingga sore tadi (2/10/2014). Mereka adalah calon haji yang rencananya diberangkatkan PT Gema Wahyu Pratama, Jakarta.
Mereka tiba di hotel, Kamis pekan lalu. Calhaj dijanjikan berangkat sehari setelahnya atau Jumat (26/9). "Kami bingung dan selalu tidak mendapat kepastian kapan akan diberangkatkan," kata Ontasari Yunaldi, calon haji dari Surabaya, Jawa Timur.
Keberangkatan kali ini merupakan realisasi kegagalan pada 2011. Saat itu, Ontasari gagal berangkat setelah membayar Rp85 juta. "Waktu itu juga sama, keberangkatan kami juga gagal. Tapi informasi diperoleh ketika kami masih di kampung halaman," kata dia.
Hingga kini, nasib Ontasari dan calon haji lainnya belum jelas. Mereka sudah patah arang karena harusnya mereka sudah wukuf di Padang Arafah. Pemerintah Arab Saudi pun telah menyetop kedatangan haji di Jeddah.
"Yang jelas keberangkatan Haji kami sudah batal. Karenanya, malam ini kami semua rencanya akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Iitu baru janji dari pemiliki PT Gema Wahyu Pratama," kata dia.
Calon haji mendesak pemilik PT Gema Wahyu Pratama mengembalikan semua biaya yang telah disetorkan. Ontasari mengaku sudah menambah biaya Rp10 juta, sehingga total uang yang sudah disetor menjadi Rp95 juta.
"Kami tidak tahu nama asli pemilik PT Gema Wahyu Pratama itu, karena selama ini kami hanya memanggilnya ustaz," kata salah satu calon jemaah haji asal Surabaya yang enggan disebut nama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)