Toko oleh-oleh haji di Pasar Tanah Abang. Foto: MI/Ramdani
Toko oleh-oleh haji di Pasar Tanah Abang. Foto: MI/Ramdani

Ibadah ke Tanah Suci, Beli Oleh-oleh di Tanah Abang

26 Agustus 2016 15:25
medcom.id, Jakarta: Beberapa gundukan buah kurma berjejer rapi dan membentuk gradasi warna, dari hitam, cokelat tua, hingga cokelat muda. Cawan-cawan berwarna emas menggantung dan memberikan kesan mewah. Gelas dan cangkir beragam warna menghiasi rak-rak kios.
 
Pedagang mulai sibuk melayani pelanggan karena sebagian warga Jakarta mulai berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
 
Demikian suasana kios pedagang oleh-oleh khas Tanah Suci Mekah di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pasar Tanah Abang Blok A lantai B2 merupakan tempat pedagang oleh-oleh khas Tanah Suci, mulai makanan, cendera mata, perlengkapan salat, hingga kosmetik untuk perempuan khas Asia Selatan.
 
Ibadah ke Tanah Suci, Beli Oleh-oleh di Tanah Abang
Teko dan gelas untuk menyajikan air zamzam dijual di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu 24 Agustus 2016. Foto: MI/Ramdani
 
Kurma, kacang-kacangan, kismis, dan cokelat dengan beragam varian rasa dikemas di plastik, kardus, dan stoples. Begitu juga zamzam, tersedia di dalam botol plastik dan galon. Sajadah dan pashmina digantung rapi.
 
Angga, 22, pedagang oleh-oleh khas Tanah Suci di Tanah Abang, mengatakan, setiap hari ada dua hingga tiga pengunjung yang membeli dagangannya dalam jumlah banyak.
 
Kismis hitam dijual seharga Rp60 ribu per kilogram, sedangkan kismis berukuran kecil Rp75 ribu. Sementara itu, kismis berukuran besar dipatok Rp175 ribu per kilogram.
 
Harga kacang-kacangan memang lebih mahal. Per kilogramnya, kacang almon dijual seharga Rp250 ribu.
 
Masih di Pasar Tanah Abang, Blok F lantai dasar, Toko Al-Madinah juga menjual gantungan boneka unta, teko, gelas, nampan berwarna emas, gantungan kunci Kabah, tasbih berbentuk biji, dan tasbih digital.
 
Tasbih digital dijual seharga Rp10 ribu rupiah per buah. Tasbih jenis itu diimpor dari Tiongkok. Sementara itu, tasbih biji-bijian dibuat di Indonesia.
 
Agus, 24, salah satu pedagang di Toko Al-Madinah, mengaku pengunjung belum banyak berdatangan. Biasanya toko baru akan ramai saat musim pulang haji.
 
"Belum terlalu ramai sekarang. Hari ini dua hingga tiga orang sudah ada yang datang beli borongan sampai 30 plastik besar kacang. Menjelang pulang haji baru ramai pembeli," kata Agus.
 
Ibadah ke Tanah Suci, Beli Oleh-oleh di Tanah Abang
Keluarga calon jemaah haji memilih berbagai macam oleh-oleh haji di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin 22 Agustus 2016. Foto: MI/Ramdani
 
Selain itu, Agus juga menjual beragam obat-obat penambah stamina saat beribadah haji dan madu. Krem untuk melindungi wajah dari sinar ultraviolet juga dipajang dengan rapi.
 
Namun, Agus mengatakan semua barang itu tidak berasal dari Arab. Ada yang dibuat di Indonesia dan diimpor dari Jerman.
 
Tidak hanya di Tanah Abang, di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, pedagang oleh-oleh khas Tanah Suci juga ada.
 
Asih, 49, salah satu penjual tak jauh dari pintu keluar barat Pasar Jatinegara, mengatakan dagangannya didapat langsung dari Madinah, Mesir, dan Dubai. Namun, semua itu ia dapatkan melalui distributor di Jakarta.
 
Dari agen itu, Asih harus mengeluarkan kocek sebesar Rp400 ribu untuk 10 kilogram kurma mesir. Nantinya, kurma itu dijual per kilogram kepada pembeli seharga Rp60 ribu.
 
Harga kismis tidak jauh berbeda dengan kurma.
 
Lebih Khusyuk
 
Kusuma, 45, asal Bekasi, salah satu pengunjung Toko Al-Madinah di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, mengatakan, ia diminta salah satu keluarganya yang sedang menunaikan ibadah haji untuk membeli oleh-oleh khas Tanah Suci di Jakarta karena bagasi peserta haji akan dihitung saat pergi dan pulang ke Tanah Air.
 
"Tradisinya begitu, kalau ada orang yang pergi haji kita harus kasih oleh-oleh. Air zamzam saja hanya akan dapat satu sampai dua galon. Itu tidak akan cukup untuk tetangga. Kalau tidak kebagian malah jadi omongan," katanya.
 
Setali tiga uang, Tuti Widiastuti, 44, yang melaksanakan haji pada 2014, mengatakan sebagian besar oleh-oleh dibeli di Pasar Jatinegara karena harganya lebih murah.
 
Ibadah ke Tanah Suci, Beli Oleh-oleh di Tanah Abang
Jemaah calon haji Kota Jambi menunggu giliran menaiki bus menuju Bandara Sultan Thaha Jambi sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci, Rabu 24 Agustus 2016. Antara Foto/Wahdi Septiawan
 
Lagipula, di Arab sana, Tuti ingin fokus beribadah karena memang tidak sedang berlibur. "Di Pasar Jatinegara harganya lebih murah. Tidak memberatkan waktu ibadah juga," imbuhnya.
 
Namun, ia mengatakan, untuk oleh-oleh sajadah dan tasbih, ia membelinya di Madinah khusus untuk keluarga. Untuk tetangga dan teman-teman, oleh-oleh ia beli di Jakarta.
 
Alasan sama juga dikemukakan Amalia, 32, yang datang ke Pasar Tanah Abang untuk mencari oleh-oleh khas haji. Tahun ini, ibunda Amalia berangkat haji untuk pertama kalinya.
 
Keterbatasan fisik orangtuanya menjadi alasan Amalia membeli oleh-oleh di Pasar Tanah Abang. "Daripada repot bawa banyak-banyak, lebih baik sebagian beli di sini saja. Ibu bisa lebih khusuk ibadah. Apalagi bagasinya terbatas," kata Amalia. (Yanurisa Ananta/Media Indonesia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan