medcom.id, Jakarta: Tingkat kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Itu terjadi karena jemaah haji berisiko tinggi tahun ini lebih besar ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
"Rata-rata kematian jemaah haji Indonesia tahun 2014 mencapai 0,70 persen dari total 156.291 orang yang berangkat ke Tanah Suci," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kesehatan Haji/Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan, Pattiselano Roberth Johan, di Jakarta, Senin (6/10/2014).
Tahun lalu, rata-rata tingkat kematian jemaah haji sebesar 0,52 persen, dan tahun 2012 mencapai 0,60 persen. Menurut data Kementerian Kesehatan, hingga Minggu (5/10/2014) jumlah yang meninggal mencapai 117 orang. Rinciannya, 8 meninggal di embarkasi dan 109 meninggal di Arab Saudi.
“Namun rata-rata kematian di 2014 lebih rendah sedikit dari rata-rata tahun 2011 yang mencapai 0,71%,” kata Pattiselano.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, tingkat kematian jemaah meningkat lantaran jumlah mereka yang berpenyakit kronis lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini jumlah jemaah berisiko tinggi (berpenyakit kronis dan lansia) mencapai 117.718 orang. Padahal tahun lalu jumlahnya ‘hanya’ 87.203 orang. Jemaah berpenyakit kronis menjadi penyumbang kematian terbanyak.
Dari 109 orang yang meninggal di Arab Saudi, penyebab kematian terbanyak, yakni 50 persen atau 54 orang, karena penyakit terkait pembuluh darah jantung, dan 18 persen (20 orang) karena terkait penyakit pernapasan kronis.
Ke depan, kata Ghufron, Kementerian Kesehatan bakal menyeleksi lebih ketat jemaah berisiko tinggi. Mereka diharapkan tidak lagi menyembunyikan penyakit kronis. Dia berharap agar para ulama membantu menyosialisasikan syarat kemampuan fisik untuk berhaji.
medcom.id, Jakarta: Tingkat kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Itu terjadi karena jemaah haji berisiko tinggi tahun ini lebih besar ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
"Rata-rata kematian jemaah haji Indonesia tahun 2014 mencapai 0,70 persen dari total 156.291 orang yang berangkat ke Tanah Suci," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kesehatan Haji/Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan, Pattiselano Roberth Johan, di Jakarta, Senin (6/10/2014).
Tahun lalu, rata-rata tingkat kematian jemaah haji sebesar 0,52 persen, dan tahun 2012 mencapai 0,60 persen. Menurut data Kementerian Kesehatan, hingga Minggu (5/10/2014) jumlah yang meninggal mencapai 117 orang. Rinciannya, 8 meninggal di embarkasi dan 109 meninggal di Arab Saudi.
“Namun rata-rata kematian di 2014 lebih rendah sedikit dari rata-rata tahun 2011 yang mencapai 0,71%,” kata Pattiselano.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, tingkat kematian jemaah meningkat lantaran jumlah mereka yang berpenyakit kronis lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini jumlah jemaah berisiko tinggi (berpenyakit kronis dan lansia) mencapai 117.718 orang. Padahal tahun lalu jumlahnya ‘hanya’ 87.203 orang. Jemaah berpenyakit kronis menjadi penyumbang kematian terbanyak.
Dari 109 orang yang meninggal di Arab Saudi, penyebab kematian terbanyak, yakni 50 persen atau 54 orang, karena penyakit terkait pembuluh darah jantung, dan 18 persen (20 orang) karena terkait penyakit pernapasan kronis.
Ke depan, kata Ghufron, Kementerian Kesehatan bakal menyeleksi lebih ketat jemaah berisiko tinggi. Mereka diharapkan tidak lagi menyembunyikan penyakit kronis. Dia berharap agar para ulama membantu menyosialisasikan syarat kemampuan fisik untuk berhaji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)