medcom.id, Magetan: Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur mewaspadai ternak sapi asal Provinsi Jawa Tengah. Utamanya, hewan-hewan kurban yang terpapar penyakit antraks.
Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan, Budi Nur Rohman mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan hewan kurban di pasar hewan dan stan penjualan hewan kurban musiman. Terlebih, di wilayah Plaosan dan Poncol yang merupakan daerah perbatasan dengan Provinsi Jateng.
"Ternak sapi dari Jateng dilarang masuk ke Jatim, hal itu karena Jateng merupakan daerah endemis antraks," ujar Budi seperti dikutip Antara, di Magetan, Kamis (8/9/2016).
Apalagi, beberapa waktu lalu ditemukan sapi mati mendadak di wilayah Kabupaten Pacitan. Sapi tersebut mati dengan gejala mirip antraks.
Sesuai hasil penelusuran Dinas Peternakan Jatim, ternak sapi tersebut berasal dari Wonogiri, Jateng.
"Pengawasan akan intensif dilakukan menjelang Iduladha guna mewaspadai ulah oknum nakal yang ingin memanfaatkan momentum tingginya kebutuhan kambing dan sapi untuk berkurban," kata dia.
Seperti diketahui, terdapat ternak sapi milik warga Donorojo, Pacitan mati mendadak. Kejadian itu lalu merambah ke Kecamatan Pringkuku, Pacitan. Sapi milik kelompok tani tersebut mati dengan gejala mirip antraks.
Penularan diduga terjadi karena seekor sapi terjangkit yang dibeli dari Wonogiri, disembelih di sekitar lokasi.
Temuan sejumlah kasus diduga antraks di Pacitan tersebut membuat jajaran dinas peternakan di daerah sekitarnya, seperti Ponorogo, Magetan, Trenggalek, dan Tulungagung, meningkatkan kewaspadaan. Demikian juga dengan Dinas Peternakan Provinsi Jatim.
medcom.id, Magetan: Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur mewaspadai ternak sapi asal Provinsi Jawa Tengah. Utamanya, hewan-hewan kurban yang terpapar penyakit antraks.
Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan, Budi Nur Rohman mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan hewan kurban di pasar hewan dan stan penjualan hewan kurban musiman. Terlebih, di wilayah Plaosan dan Poncol yang merupakan daerah perbatasan dengan Provinsi Jateng.
"Ternak sapi dari Jateng dilarang masuk ke Jatim, hal itu karena Jateng merupakan daerah endemis antraks," ujar Budi seperti dikutip
Antara, di Magetan, Kamis (8/9/2016).
Apalagi, beberapa waktu lalu ditemukan sapi mati mendadak di wilayah Kabupaten Pacitan. Sapi tersebut mati dengan gejala mirip antraks.
Sesuai hasil penelusuran Dinas Peternakan Jatim, ternak sapi tersebut berasal dari Wonogiri, Jateng.
"Pengawasan akan intensif dilakukan menjelang Iduladha guna mewaspadai ulah oknum nakal yang ingin memanfaatkan momentum tingginya kebutuhan kambing dan sapi untuk berkurban," kata dia.
Seperti diketahui, terdapat ternak sapi milik warga Donorojo, Pacitan mati mendadak. Kejadian itu lalu merambah ke Kecamatan Pringkuku, Pacitan. Sapi milik kelompok tani tersebut mati dengan gejala mirip antraks.
Penularan diduga terjadi karena seekor sapi terjangkit yang dibeli dari Wonogiri, disembelih di sekitar lokasi.
Temuan sejumlah kasus diduga antraks di Pacitan tersebut membuat jajaran dinas peternakan di daerah sekitarnya, seperti Ponorogo, Magetan, Trenggalek, dan Tulungagung, meningkatkan kewaspadaan. Demikian juga dengan Dinas Peternakan Provinsi Jatim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)