medcom.id, Madinah: Hingga pekan kedua pemberangkatan jemaah haji, sudah leih dari seribu jemaah haji yang tersesat di Madinah.
"Sepuluh hari berjalan hampir seribu jamaah tersesat. Yang terdata ada 700 orang, lainnya karena langsung diantar tidak sempat terdata," kata Letkol Syafruddin Tanjung, Kasi Perlindungan Jamaah PPIH Madinah, kepada wartawan, Jumat (12/9/2014) malam.
Jumat malam, jemaah yang tersesat dan dikumpulkan sementara di Kantor Urusan Haji Daker Madinah ada lebih dari 20 orang. Salah satunya, Hamna Madin Begok (78) yang sudah pikun dan tidak mengenakan gelang identitas. Nenek asal Rejang Lebong yang berangkat dari embarkasi Padang 6 September lalu itu diantar warga Arab Saudi ke Kantor Urusan Haji Indonesia.
Selain tidak mengenakan gelang identitas, Hamna juga lupa namanya sendiri. Beruntung masih ada nama di baju batik yang dikenakannya sehingga petugas bisa melacak posisi pemondokannya.
Selain Hamna masih ada dua puluhan jamaah yang menunggu diantar. Di Kantor Urusan Haji Indonesia Daker Madinah, para jamaah diberi makan dan minum sebelum diantar.
Tanjung pun punya pesan khusus kepada para jamaah agar mudah diidentifikasi jika tersesat. "Intinya gelang itu jangan sampai lepas," tegasnya.
Kepada ketua regu dan ketua rombongan diimbau untuk lebih mengawasi jamaah di rombongannya. Jangan melepas begitu saja jamaah di Masjid Nabawi yang saat ini sudah dipenuhi ribuan jamaah pada setiap jam salat.
"Ketua regu dan ketua rombongan kita minta memperhatikan jamaahnya. Bangun kekompakan sesama kelompok jangan saling menunggu. Kasihan nenek-nenek jangan ditinggal sama yang muda," imbau perwira menengah di Kostrad ini. (mch2014)
medcom.id, Madinah: Hingga pekan kedua pemberangkatan jemaah haji, sudah leih dari seribu jemaah haji yang tersesat di Madinah.
"Sepuluh hari berjalan hampir seribu jamaah tersesat. Yang terdata ada 700 orang, lainnya karena langsung diantar tidak sempat terdata," kata Letkol Syafruddin Tanjung, Kasi Perlindungan Jamaah PPIH Madinah, kepada wartawan, Jumat (12/9/2014) malam.
Jumat malam, jemaah yang tersesat dan dikumpulkan sementara di Kantor Urusan Haji Daker Madinah ada lebih dari 20 orang. Salah satunya, Hamna Madin Begok (78) yang sudah pikun dan tidak mengenakan gelang identitas. Nenek asal Rejang Lebong yang berangkat dari embarkasi Padang 6 September lalu itu diantar warga Arab Saudi ke Kantor Urusan Haji Indonesia.
Selain tidak mengenakan gelang identitas, Hamna juga lupa namanya sendiri. Beruntung masih ada nama di baju batik yang dikenakannya sehingga petugas bisa melacak posisi pemondokannya.
Selain Hamna masih ada dua puluhan jamaah yang menunggu diantar. Di Kantor Urusan Haji Indonesia Daker Madinah, para jamaah diberi makan dan minum sebelum diantar.
Tanjung pun punya pesan khusus kepada para jamaah agar mudah diidentifikasi jika tersesat. "Intinya gelang itu jangan sampai lepas," tegasnya.
Kepada ketua regu dan ketua rombongan diimbau untuk lebih mengawasi jamaah di rombongannya. Jangan melepas begitu saja jamaah di Masjid Nabawi yang saat ini sudah dipenuhi ribuan jamaah pada setiap jam salat.
"Ketua regu dan ketua rombongan kita minta memperhatikan jamaahnya. Bangun kekompakan sesama kelompok jangan saling menunggu. Kasihan nenek-nenek jangan ditinggal sama yang muda," imbau perwira menengah di Kostrad ini. (mch2014)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
