medcom.id, Madinah: Dapur raksasa dibangun membuat masakan khas Indonesia untuk jamaah haji di Madinah. Dapur raksasa itu mayoritas berawakkan orang Indonesia.
Dapur raksasa itu salah satunya dibangun perusahaan katering Al-Ahmadi. Katering itu menjadi satu di antara 10 perusahaan yang menyuplai makanan jamaah haji yang tinggal di Madinah selama 9 hari.
"Pegawai di sini 200 orang, hampir semuanya orang Indonesia," ujar Kepala Chef Al-Ahmadi, Deny Andres, kepada Tim Katering Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Madinah, Sabtu (5/9/2014).
Lelaki 33 tahun itu WNI kelahiran Padang. Dia sudah melanglang buana menjadi chef hingga Negeri Paman Sam.
Deny mengaku dapur raksasa ini mampu membuat 30.000 porsi makanan sekali masak. Namun untuk musim haji ini katering Al-Ahmadi hanya melayani 2.000-5.000 porsi per hari.
Selain memasak, pegawai katering juga mengepak makanan menjadi pak-pak yang siap disajikan bagi jamaah.
Pak-pak makanan yang sudah disegel lalu dimasukkan ke lemari pemanas berbentuk kotak setinggi 2 meter dengan lebar sisi sekitar 1 meter. Kotak itu nantinya digunakan untuk membawa menu makanan ke pemondokan jamaah.
"Semuanya dimasukkan ke lemari itu agar makanan tetap panas sampai ke jamaah. Di mobil ada colokannya juga. Kalau ternyata tidak dicolokin dan makanan dingin kita tegur juga," kata Kasi Pengawas Katering PPIH Daker Madinah, Evi Nuryana.
medcom.id, Madinah: Dapur raksasa dibangun membuat masakan khas Indonesia untuk jamaah haji di Madinah. Dapur raksasa itu mayoritas berawakkan orang Indonesia.
Dapur raksasa itu salah satunya dibangun perusahaan katering Al-Ahmadi. Katering itu menjadi satu di antara 10 perusahaan yang menyuplai makanan jamaah haji yang tinggal di Madinah selama 9 hari.
"Pegawai di sini 200 orang, hampir semuanya orang Indonesia," ujar Kepala Chef Al-Ahmadi, Deny Andres, kepada Tim Katering Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Madinah, Sabtu (5/9/2014).
Lelaki 33 tahun itu WNI kelahiran Padang. Dia sudah melanglang buana menjadi chef hingga Negeri Paman Sam.
Deny mengaku dapur raksasa ini mampu membuat 30.000 porsi makanan sekali masak. Namun untuk musim haji ini katering Al-Ahmadi hanya melayani 2.000-5.000 porsi per hari.
Selain memasak, pegawai katering juga mengepak makanan menjadi pak-pak yang siap disajikan bagi jamaah.
Pak-pak makanan yang sudah disegel lalu dimasukkan ke lemari pemanas berbentuk kotak setinggi 2 meter dengan lebar sisi sekitar 1 meter. Kotak itu nantinya digunakan untuk membawa menu makanan ke pemondokan jamaah.
"Semuanya dimasukkan ke lemari itu agar makanan tetap panas sampai ke jamaah. Di mobil ada colokannya juga. Kalau ternyata tidak dicolokin dan makanan dingin kita tegur juga," kata Kasi Pengawas Katering PPIH Daker Madinah, Evi Nuryana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)