medcom.id, Makkah: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berjanji akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi terkait pelaksanaan haji. Salah satu yang dibahas adalah penambahan jumlah kuota haji.
"Kuota normal sudah harus ditambah. Cara lain kita harus memanfaatkan sisa kuota yang tidak terserap habis negara lain, seperti Vietnam. Sisa-sisa itu harus kita manfaatkan," ujar Lukman saat mengobrol santai dengan wartawan di Zam-Zam Tower, Makkah, Senin (29/9/2014).
Lukman juga berkomitmen untuk membuka Sistem Komputerasi Haji Terpadu (SISKOHAT) agar bisa diakses semua orang secara online. Ini dilakukan untuk menjamin transparansi dan keadilan. Kuota adil karena diberikan kepada yang berhak.
"Penyelenggaraan haji harus berkeadilan karena kuota sangat terbatas, tidak sebanding dengan animo masyarakat yang ingin berhaji. Kalau mau berkeadilan harus terbuka, tidak ada kongkalikong dan mafia," kata Lukman.
Lukman bahkan berani mengeluarkan pernyataan bahwa berhaji cukup sekali. "Jadi biar memberi kesempatan kepada yang lain. Jamaah risiko tinggi itu tahun ini yang paling banyak," jelas Lukman.
Ia menjelaskan, dari rapat koordinasi di BPHI kemarin diketahui semakin banyak calon haji berisiko tinggi. Ini jadi tanggung jawab tim kesehatan dan petugas lain. Penting bagi calon haji tak hanya mampu materi, tapi juga fisik.
"Akan ada pembenahan besar-besaran. Saya berharap ke depan evaluasi dilakukan untuk menyusun rencana haji. Tahun ini tidak boleh sisa kuota dipakai yang tidak berhak. Hanya jemaah dan petugas yang berhak. Jangan seperti tahun lalu ada pejabat menggunakan sisa kuota," kata Lukman.
medcom.id, Makkah: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berjanji akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi terkait pelaksanaan haji. Salah satu yang dibahas adalah penambahan jumlah kuota haji.
"Kuota normal sudah harus ditambah. Cara lain kita harus memanfaatkan sisa kuota yang tidak terserap habis negara lain, seperti Vietnam. Sisa-sisa itu harus kita manfaatkan," ujar Lukman saat mengobrol santai dengan wartawan di Zam-Zam Tower, Makkah, Senin (29/9/2014).
Lukman juga berkomitmen untuk membuka Sistem Komputerasi Haji Terpadu (SISKOHAT) agar bisa diakses semua orang secara
online. Ini dilakukan untuk menjamin transparansi dan keadilan. Kuota adil karena diberikan kepada yang berhak.
"Penyelenggaraan haji harus berkeadilan karena kuota sangat terbatas, tidak sebanding dengan animo masyarakat yang ingin berhaji. Kalau mau berkeadilan harus terbuka, tidak ada kongkalikong dan mafia," kata Lukman.
Lukman bahkan berani mengeluarkan pernyataan bahwa berhaji cukup sekali. "Jadi biar memberi kesempatan kepada yang lain. Jamaah risiko tinggi itu tahun ini yang paling banyak," jelas Lukman.
Ia menjelaskan, dari rapat koordinasi di BPHI kemarin diketahui semakin banyak calon haji berisiko tinggi. Ini jadi tanggung jawab tim kesehatan dan petugas lain. Penting bagi calon haji tak hanya mampu materi, tapi juga fisik.
"Akan ada pembenahan besar-besaran. Saya berharap ke depan evaluasi dilakukan untuk menyusun rencana haji. Tahun ini tidak boleh sisa kuota dipakai yang tidak berhak. Hanya jemaah dan petugas yang berhak. Jangan seperti tahun lalu ada pejabat menggunakan sisa kuota," kata Lukman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)